SuaraBali.id - Amerika Serikat mengancam akan memboikot "sejumlah pertemuan G20" jika pejabat Rusia muncul. Hal ini dikemukakan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Rabu (6/4/2022).
Ia menginginkan Rusia agar dikeluarkan dari forum ekonomi utama Kelompok 20 (G20). Komentarnya pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS ini menimbulkan pertanyaan tentang peran masa depan G20 setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Seperti diketahui sejak 2008, kelompok G20 telah menjadi forum internasional utama untuk isu-isu mulai dari bantuan COVID-19 hingga utang lintas batas.
Termasuk juga China, India, Arab Saudi, dan negara-negara lain yang enggan mengutuk tindakan Rusia.
Yellen mengatakan kepada anggota parlemen bahwa invasi Rusia ke Ukraina dan pembunuhan warga sipil di Bucha "tercela, merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar di Ukraina dan sekitarnya."
Dan kali ini Indonesia memegang kursi kepresidenan untuk menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada November.
Seorang juru bicara Departemen Keuangan kemudian mengatakan bahwa Yellen mengacu pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada 20 April di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia di Washington dan pertemuan deputi terkait.
Pertemuan keuangan April akan diadakan secara langsung dan virtual dan partisipasi Rusia belum jelas saat ini.
Rusia telah mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 di Bali tahun ini dan telah menerima dukungan China untuk tetap berada dalam kelompok tersebut.
Amerika Serikat dan sekutu utamanya telah menempatkan penekanan yang lebih besar dalam beberapa bulan terakhir pada pengelompokan G7 dari negara-negara demokrasi industri, yang kepentingannya lebih selaras, menggunakan pertemuan G7 untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap perang Rusia di Ukraina.
- 1
- 2