Lupa Tak Padamkan Api Dupa, Toko Kerajinan Tembikar Hangus Dengan Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Karena lokasinya terletak di dekat jalan raya, musibah kebakaran ini menyita perhatian warga yang tengah melintas.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 17 Maret 2022 | 19:43 WIB
Lupa Tak Padamkan Api Dupa, Toko Kerajinan Tembikar Hangus Dengan Kerugian Capai Rp 1 Miliar
Ilustrasi kebakaran. [shutterstock]

SuaraBali.id - Sebuah Rumah dan toko (Ruko) di Denpasar, Bali yang menjual barang kerajinan tembikar dan furniture Sabu Antiquest terbakar hebat, api diduga kiat berasal dari dupa yang belum padam sempurna.  Akibat kebakaran ini kerugian materiil diderita pemilik mencapai Rp 1 Miliar.

Saat kejadian tampak asap mengepul tinggi menjulang ke atas dari bangunan dua lantai dari Ruko yang berlokasi tepat di pinggir Jalan By Pass Ngurah Rai No.744, dan Jalan Sunianegara, Pedungan Denpasar Selatan pada Kamis (13/4/2022).

Karena lokasinya terletak di dekat jalan raya, musibah kebakaran ini menyita perhatian warga yang tengah melintas, beberapa diantaranya tampak mengabadikan dengan gadget mereka.

Ruko tersebut bersebelahan dengan PT J&T Cargo, regu pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar yang mengerahkan 5 unit Damkar mampu memadamkan amukan si jago merah 2 jam berselang.

Saat kebakaran terjadi hanya ada anak dari Ni Nengah Persi, yakni Kadek Oka Antara (40) yang mulanya sedang tertidur di kamar lantai dua. Sedangkan ibunya sempat sembahyang mebanten di toko sesaat sebelum pulang kampung ke Bangli.

Nahas tak dapat dikata, malang tak dapat dibendung, saat waktu menunjukkan pukul 10.45 Wita musibah besar pun terjadi.

Bermula dari bau asap yang dirasakan Kadek Oka, ia pun bergegas turun dan setelah dicek ternyata di lantai satu tempat toko mengalami kebakaran besar. Nahasnya api dengan cepat menjalar ke lantai dua.

Saat itu, Kadek Oka langsung memberi kabar kepada ibunya yang sedang perjalanan ke Bangli untuk pulang ke kampung halaman di Tembuku bersama suaminya

Terkejut mendengar kabar itu, Persi langsung kembali untuk melihat kondisi di rukonya di Denpasar.

Pemilik rumah bernama Ni Nengah Persi (59) menuturkan, sebelum perjalanan ke Bangli ia sekeluarga sempat mebanten atau menghaturkan canang sembahyang di Ruko itu.

Saat kejadian itu, kebetulan toko furniture miliknya sedang tutup sementara karena pemiliknya ingin pulang kampung. Jika hari biasa Persi setelah sembahyang langsung membuka toko.

"Kami pulang kampung untuk mengikuti persembahyangan, kami bergegas pulang, kami menduga kebakaran disebabkan api dupa, mengingat setelah mebanten dupa tidak dimatikan, ya namanya musibah mau bagaimana lagi," kata Persi.

Dilahap si jago merah, barang-barang dagangan bernilai di dalam toko pun ludes terbakar seperti gentong, Furniture, aneka patung, sedangkan di lantai dua yang terbakar interior dan barang elektronik di kamar.

5 unit Damkar yang dikerahkan baru mampu menghentikan ganasnya api sehingga kebakaran tidak sempat meluas di bagian bangunan lainnya di sekitar.

"Terdapat 5 unit Damkar dari semua pos dikerahkan perlu 2 jam untuk penanganan, objek terbakar ruko Sabu Antiquest termasuk 2 kamar tidur dan 1 ruang tamu," kata Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas

Ardy menjelaskan, hasil assesment pihak BPBD Denpasar mencatat luas area tanah dan bangunan terebut sekitar 2,4 are, sedangkan luas yang terbakar hampir seluruhnya, mencapai 2 are.

Dijelaskan dia, tidak ada korban jiwa maupun luka, namun secara materiil kerugian dapat ditaksir 1 Miliar Rupiah.

"Kerugian bisa mencapai Rp 1 Miliar, korban jiwa maupun luka nihil," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Densel, Kompol I Gede Sudyatmaja menjelaskan bahwa dari keterangan suami Persi kepada polisi kuat dugaan ada berasal dari api dupa yang belum padam sempurna

"Korban menjelaskan bahwa sebelum kejadian kebakaran istri korban atas nama Nengah Persi sempat sembahyang di Toko dan diduga lupa mematikan dupa," pungkas Sudyatmaja.

Kontributor Bali : Yosef Rian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak