Pameran Ogoh-ogoh Mini Obati Kerinduan Pemuda Hindu di Mataram Setelah 3 Tahun Absen

Lomba tersebut mengusung tema, Melalui Pagelaran Seni dan Budaya, Kita Tingkatkan Kreatifitas Seni Generasi Pemuda Hindu.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 02 Maret 2022 | 15:00 WIB
Pameran Ogoh-ogoh Mini Obati Kerinduan Pemuda Hindu di Mataram Setelah 3 Tahun Absen
Lomba ogoh-ogoh mini di Mataram, NTB di Taman Mayura, Kota Mataram, pada Selasa (01/03/2022). [Foto : Suara.com / Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Menyambut hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1944 yang jatuh di hari Kamis pekan ini, Aliansi Pemuda Hindu (APHI) Lombok, menggelar lomba ogoh-ogoh mini. Lomba ini diselenggarakan di Taman Mayura, Kota Mataram, pada Selasa (1/03/2022).

Tak hanya menggelar lomba ogoh-ogoh mini, kegiatan tersebut diwarnai sejumlah pertunjukan seni dan budaya.

Lomba tersebut mengusung tema, “Melalui Pagelaran Seni dan Budaya, Kita Tingkatkan Kreatifitas Seni Generasi Pemuda Hindu”.

Ketua APHI Lombok, Nyoman Logisajita mengatakan, selama tiga tahun, Parade ogoh-ogoh tidak dapat diselenggarakan. Hal tersebut, menimbulkan kekecewaan dikalangan pemuda Hindu. Sehingga, lomba ogoh-ogoh mini ini, sebagai jalan demi mengobati rasa rindu.

Lebih lanjut, I Nyoman Loji Sagita menerangkan, pagelaran seni dan budaya itu dilaksanakan sebagai bentuk perhatian terhadap kreativitas generasi muda Hindu yang ada di Kota Mataram.

“Kami menyerap aspirasi generasi muda Hindu, kegiatan ini kami laksanakan lantaran kehausan generasi muda Hindu yang ingin berkreasi terutama menjelang perayaan Hari Raya Nyepi,” terangnya pada Rabu, (2/3/2022).

Dalam lomba tersebut, pihaknya melibatkan sebanyak 48 peserta yang terdiri dari teruna dan teruni.

“Ogoh- ogoh ini sebagai pengganti dari parade ogoh yang tidak bisa diselenggarakan karena kendala pandemi,”sebutnya.

Di sisi lain, lomba ini merupakan wadah, khususnya bagi para pemuda Hindu yang memiliki jiwa seni dan budaya. Di mana selama ini, pandemi telah membatasi perkembangan aktivitas dan kreatifitas para pemuda Hindu.

Karenanya, Lomba tersebut menjadi bukti bahwa pandemi, bukanlah kendala bagi kalangan pemuda untuk mengembangkan jiwa seni serta melestarikan budaya turun temurun. “Teruslah berkarya, meski kita masih di tengah kondisi pandemi,” dorong Nyoman.

Sementara itu, Tokoh Puri Agung Pamotan, Cakranegara, AA Made Jelantik, mengapresiasi gagasan APHI Lombok atas suksesnya lomba tersebut. Menurutnya, ogoh-ogoh mini bukan sekedar ajang perlombaan.

“Ini sebenarnya pameran seni dan budaya,” imbuhnya.

AA. Made Jelantik pun menilai, kegiatan ini menjadi edukasi terhadap masyarakat yang harus didukung oleh pemerintah daerah. Terlebih dengan adanya event internasional MotoGP.

Perlombaan tersebut menjadi modal utama yang dapat diandalkan. Sebagai bukti, kata dia, lomba ogoh-ogoh mini ini sukses dibanjiri antusiasme masyarakat.

“Saya pun kaget menyaksikan spontanitas pengunjung yang tumpah ruah datang menyaksikan lomba ogoh-ogoh,” ungkapnya.

“Belum lama ini saya beraudiensi dengan Walikota Mataram. Beliau sangat mendukung. Akan tetapi pak Walikota juga masih butuh dukungan dari anggota Forkopimda lainnya,” tutupnya.

Turut hadir dalam Lomba tersebut, Tokoh Puri Agung Pamotan, Cakranegara, Anak Agung (AA) Made Jelantik Bahariangwangsa, Ketua PHDI Kota Mataram, Penyelenggara Bimas Hindu Kota Mataram, serta Ketua Majelis Agung Windu Sesukartaning Jagat Lombok dan Ketua Puskor Hindunesia dekorwil NTB.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak