SuaraBali.id - Kericuhan di pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram) ternyata belum usai. Kericuhan antar mahasiswa kembali terjadi bahkan diwarnai insiden hujan batu dan aksi saling kejar.
Sebelumnya, insiden adu jotos terjadi saat agenda pemungutan suara pemilihan Ketua BEM Universitas Mataram (Unram) di TPS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram pada Kamis siang, (24/2/2022). Insiden untuk berbuntut pada dilaporkannya oknum mahasiswa ke Polresta Mataram atas dugaan penganiayaan.
Namun, tak berakhir di situ. Pada agenda penghitungan suara, insiden antar kelompok mahasiswa kembali terjadi keesokan harinya. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.15 WITA di Rektorat Universitas Mataram.
Sebelumnya, penghitungan suara dimulai pada Jumat siang. Proses terus berlanjut hingga menjelang malam. Tujuh rekap suara fakultas telah diselesaikan. Tersisa tiga fakultas yang belum dirampungkan.
Hingga saat penghitungan suara fakultas Pertanian, situasi makin memanas. Kelompok mahasiswa yang sebelumnya berkumpul di areal lapangan rektorat Universitas Mataram merapat menuju lokasi penghitungan.
Kelompok mahasiswa lain yang sebelumnya berada di dekat lokasi penghitungan tampak berjaga. Aparat keamanan (satpam) kampus berusaha menenangkan dan menengahi.
Aksi pelemparan batu terlihat. Seakan bentrok tak dapat dihindarkan. Jumlah aparat keamanan kampus tak mampu secara utuh membendung kelompok mahasiswa. Setelahnya, aksi kejar-kejaran terjadi.
"Setelah itu hujan batu, saling kejar, sepertinya ada yang membawa sajam juga," ungka Lalu Arya Panji, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram pada Sabtu, (26/2/2022).
Selanjutnya, kata Panji, penghitungan suara tak bisa dilanjutkan. Beberapa mahasiswa dilaporkan mengalami luka akibat lemparan batu dan aksi kejar-kejaran.
"Perhitungan terhenti di fakultas pertanian, fakultas hukum dan fakultas mipa belum," ujarnya.
- 1
- 2