Pasca Adu Jotos Saat Pemilihan Ketua BEM, Kini Mahasiswa Universitas Mataram Lapor Polisi

Kericuhan terjadi sekitar pukul 14.30 WITA di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 25 Februari 2022 | 16:02 WIB
Pasca Adu Jotos Saat Pemilihan Ketua BEM, Kini Mahasiswa Universitas Mataram Lapor Polisi
Foto adu jotos di Pemira Ketua BEM Univeristas Mataram, NTB pada Kamis (24/2/2022) [Foto : Tangkapan Layar]

SuaraBali.id - Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) BEM Universitas Mataram 2022 berlangsung ricuh. Adu jotos antar dua kelompok mahasiswa tak dapat terelakkan.

Kericuhan terjadi sekitar pukul 14.30 WITA di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram.

Berdasar keterangan Yusril Aspahani yang juga demisioner BEM Unram 2021, sejumlah mahasiswa awalnya mencoba mengganggu aktivitas pemungutan suara di FEB. Sebagai mahasiswa aktif dan mantan ketua BEM, ia mencoba menenangkan situasi dan memberi penjelasan.

Lebih lagi, kata Yusril, mahasiswa yang mencoba mengintervensi itu bukan mahasiswa Fakultas Ekonomi Unram.

“Begini, saya ini kan mahasiswa Fakultas Ekonomi yang masih punya hak suara, itu poinnya. Kemarin itu, ada oknum yang berasal dari luar Fakultas Ekonomi yang ikut masuk di bagian TPS, mengintervensi Ketua KPRM, untuk tidak memulai pencoblosan sebelum saksi dari paslon 01 datang. Itu awal mulanya, tapi tidak sampai saling pukul dan sebagainya," kata Yusril saat dikonfirmasi pada Jumat, (25/2/2022).

Pada pukul 14:30 WITA, kata Yusril, kelompok mahasiswa dari luar yang tidak memiliki hak suara di Fakultas Ekonomi dan mencoba memancing keributan di TPS.

“Saya amankan mereka keluar jangan sampai buat kegaduhan. Tiba-tiba datang di depan saya sambil lari dan langsung mukul saya, dan ada di samping saya juga ikut mukul saya dan satu teman saya,” imbuhnya.

Karena kejadian tersebut, Ia mengalami lebam dan benjol di bagian muka, dan tangan kanan terkilir. Tak terima dengan hal tersebut, Yusril dan kawan-kawan menempuh jalur hukum.

Ia melaporkan kasus tersebut ke Polresta Mataram. Sebab kata Yusril, ia mendaku dirinya sebagai korban dari upaya intervensi pemilihan yang dilanjutkan kelompok mahasiswa.

“Iya, siang ini kita laporkan, kita sedang di polres. Kita langsung proses hukum saja, karena ini ada unsur penganiayaan, pengeroyokan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unram Prof. Dr. Ir. Enny Yuliani mengimbau agar proses demokrasi di Unram dijalankan dengan etika yang baik.

“Sangat disayangkan ya, seharusnya mahasiswa menyelesaikan Pemira dengan tidak anarkis” sesalnya.

Sementara itu, Ketua Pemilu Raya Mahasiswa (KPRM) Unram yang coba dikonfirmasi belum memberikan klarfikasi terkait kericuhan tersebut.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak