Jokowi Resmikan Holding Pariwisata Terbesar Se-Asia di Lombok, Asetnya Bisa Capai Rp 260 Triliun

Terbentuknya Holding BUMN Pariwisata tersebut adalah, upaya untuk membangun potensi pariwisata di Indonesia

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 15 Januari 2022 | 10:23 WIB
Jokowi Resmikan Holding Pariwisata Terbesar Se-Asia di Lombok, Asetnya Bisa Capai Rp 260 Triliun
Presiden Joko Widodo meresmikan Holding terbesar se-Asia di Pantai Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (13/1/2022). [Foto : Istimewa/beritabali.com]

Hanya saja, lanjut Jokowi, anak perusahaan BUMN tersebut, justru banyak yang berjalan sendiri. 

“Inilah penyakitnya kenapa banyak anak perusahaan BUMN itu lemah, ya karena konsolidasi mereka enggak kuat. Belum lagi soal managemen yang kalah jauh dari perusahaan swasta. Padahal asetnya bagus-bagus dengan lokasi yang premium,” papar Presiden.

Dengan memiliki aset mencapai Rp 260 triliun pada tahun 2024. Jokowi berharap agar perusahaan BUMN itu dapat terkonsolidasi dengan baik. Harapannya, mereka akan bisa bersaing kompetitif kedepannya.

“Kita ini punya kekuatan yang baik jika semua itu dikelola dengan baik. Kuncinya adalah rekonstruksi dan tata kelola efesien dan efektif. Kalau itu bisa dilakukan, Insyaallah pariwisata kita bisa mapan dari hulu hingga hilir. Tentunya, Holding ini, solusi untuk membuat perusahaan negara bisa gesit dan lincah,” jelas Jokowi.

Potensi domestik, yakni perjalanan itu ada sebanyak 330 juta orang pertahunnya. "Pokoknya itu, jangan diambil oleh negara lainnya. Ini karena, jumlahnya masih jauh dengan wisman yang hanya 17 juta perjalanan,” sambung Presiden.

Jokowi mengingatkan, pada tahun 2022 ini, sejumlah event dunia berlangsung di Indonesia. Di mana tuan rumah yang sudah ada di depan mata, yakni  MotoGP dan G-20.

Oleh karena, hal itu harus menjadi penanda bagi perusahaan negara untuk bisa menguatkan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah dengan menunjukan destinasi yang bersih pada tamu yang datang.

“Yang utama, adanya Holding juga jangan pernah melupakan masyarakat sekitar yang berada di destinasi wisata itu. Pokoknya, masyarakat harus merasakan dampaknya. Termasuk, segara membentuk ekosistem dengan stakeholder terkait. Salah Satunya, pihak swasta,” tandas Presiden Jokowi. (beritabali.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini