Dilansir oleh sumenepkab.go.id pada Juli 2008, tingginya gelombang laut di perairan pulau Masalembu, membuat KM. Sinar Bahari yang berlayar di wilayah itu, tenggelam pada posisi 30 mil laut dari lepas pantai sebelah barat Masalembu.
KM. Sinar Bahari diketahui tenggelam oleh warga nelayan setempat dan muncul tanpa ABK (anak buah kapal). Diduga, para ABK-nya hilang.
Sebab, saat ditemukan, KM. Sinar Baru dalam posisi miring dan terombang-ambing akibat hantaman gelombang besar. Barang yang masih tersisa dalam kapal itu hanya berupa bekal makanan ABK.
Saat itu, Camat Masalembu, Moh. Mansur menuturkan, KM. Sinar Bahari yang ditemukan nelayan dan tidak ada ABK-nya itu bukan milik warga Masalembu.
Baca Juga:Pintu Masuk Bali di Pelabuhan Padangbai Diperketat Jelang Nataru
"Sekarang saya masih melakukan pencarian, untuk mengetahui siapa pemilik KM. Sinar Bahari tersebut," terangnya kala itu. Namun, belum juga diketahui siapa pemiliknya.
KM. Sinar Bahari yang kala itu ditemukan warga nelayan tersebut diprediksi sudah terombang-ambing sejak lama. Namun baru ditemukan warga.
Bangkai kapal pun diketahui sudah dievakuasi ke bibir pantai untuk mencari siapa pemiliknya. Namun hingga laporan terakhir, Kasat Polair Kalianget, AKP Aryanto Agus Subekti belum menerima laporan tentang tenggelamnya KM. Sinar Bahari tersebut.
"Sampai sekarang belum ada laporan," katanya
Kontributor : Imam Rosidin
Baca Juga:Harapan Bali Pupus Karena Pengetatan WNA, PHRI : Belum Bangkit Sudah Diancam Lagi