SuaraBali.id - Hujan yang mengguyur mayoritas pulau Lombok mengakibatkan beberapa tempat dilaporkan terjadi banjir. Rerata hujan terjadi sejak Minggu siang (5/12/2021). Namun, hujan dengan intensitas yang tinggi terpantau mulai terjadi sejak Senin dini hari (6/12/2021) hingga pukul 10.00 WITA.
Banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul sungai yang langsung mengarah ke pemukiman warga. Tim pencari yang terdiri dari BPDB, TNI, dan warga setempat, tengah membantu proses evakuasi untuk menemukan Haji Suri (korban yang masih hilang).
Banjir bandang datang menghantam dari daerah pegunungan utara Batu Layar. Bencana alam itu membawa berbagai jenis material yang kemudian menyebabkan terputusnya akses warga satu sama lain.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lombok Barat Ahmad mengatakan jumlah korban banjir terus bertambah. Sedangkan korban meninggal dunia sebanyak empat orang di kecamatan Batulayar.
"Satu orang masih dinyatakan hilang. Masih dalam proses pencarian," ujar Ahmad.
Hingga saat ini, BPBD bersama TNI dan relawan masih melakukan proses evakuasi korban yang rumahnya terendam. Pihaknya juga masih menyisir untuk mencari korban yang hilang terseret arus.
Listrik di daerah juga diputus sementara agar tidak membahayakan proses evakuasi.
Jumlah rumah warga yang rusak saat ini belum bisa dipastikan. Sebab, para warga dan pihak tentara tengah berupaya untuk menemukan korban yang hilang dan agenda mendesak lainnya seperti mendirikan dapur umum, dan menyediakan stok air bersih.
Lokasi banjir terparah dilaporkan terjadi di Kabupaten Lombok Barat. Berdasarkan rilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB pukul 17.30 WITA sebaran lokasi banjir di Lombok Barat berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Batulayar. Adapun lokasi yang terdampak di Kecamatan Gunungsari yakni Sesela, Ranjok, Kekait, Medas, Guntur Macan, Taman Sari, dan Jatisela. Sementara untuk Kecamatan Batulayar yakni Meninting, Lembah Sari, Batulayar Barat, dan Senteluk.
Debit air yang tinggi membuat bendungan Sandik jebol yang mengakibatkan jembatan dan rumah warga amblas. Banjir tertinggi berada di wilayah Gunungsari yang mencapai ukuran leher orang dewasa.
Air yang datang secara tiba-tiba mengakibatkan banyak warga tak bisa berbuat apa-apa. Tampak beberapa warga memilih naik ke atas atap rumah untuk menyelamatkan diri.
Hingga Senin siang (6/12/2021) dikabarkan terdapar empat orang warga Batulayar, Lombok Barat menjadi korban banjir. Empat orang meninggal masing-masing berinisial SM (35), LD (Balita), SM, dan TM yang semuanya merupakan warga asal Batulayar.
Selain korban jiwa, terdapat puluhan korban luka-luka dan satu orang warga belum ditemukan berinisial (HS).
Adapun jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak di lokasi tersebut sekitar ± 923 KK yang tersebar di:
- Kekait ± 45 KK
- Ranjok ± 252 KK
- Sesela ± 244 KK
- Guntur Macan ± 7 KK
- Taman Sari ± 15 KK
- Penimbung ± 61 KK
- Jatisela (Proses Pendataan)
-Lembah Sari ± 250 KK
- Meninting (Proses Pendataan)
- Batulayar Barat (Proses Pendataan)
- Senteluk (Proses Pendataan)
- Batu Layar (Proses Pendataan)
Total kerusakan bangunan ditaksir sekitar 60%.
Tanggul Sungai Jebol
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meninjau lokasi banjir yang melanda beberapa wilayah di Gunung Sari dan sekitarnya. Menurut Bang Zul sapaan akrab gubernur NTB, selain intensitas curah hujan yang tinggi sejak kemarin, banjir yang terjadi di pemukiman padat penduduk disebabkan karena jebolnya tanggul sungai yang mengarah pemukiman setempat.
"Akar masalah penyebab banjir sudah ketemu karena tanggul sungai yang jebol," ujar Bang Zul kepada awak media saat meninjau lokasi banjir di Ranjok Gunung Sari, Senin (06/12/2021).
Sementara itu di lokasi terpisah, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid memerintah semua OPD di Lombok Barat untuk bergerak cepat.
“Saya minta semua bergerak cepat untuk membantu masyarakat di lokasi banjir, jang tunda-tunda, harus segera,” kata Fauzan.
Hingga pukul 18.00 WITA ketinggian air sudah mulai surut. Tampak tenda pengungsian dan dapur umum mulai dibuka bagi warga terdampak banjir.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar