25 Orang Pasien HIV/AIDS Dirawat di RSUD Mataram

Mereka diberi layanan khusus selain untuk dirawat juga mengurangi stigma negative masyarakat terhadap pasien.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 01 Desember 2021 | 16:37 WIB
25 Orang Pasien HIV/AIDS Dirawat di RSUD Mataram
Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]

Dengan demikian, untuk tahun 2021, sejak Januari hingga Agustus tercatat 9 kasus HIV dan 6 kasus AIDS dengan 1 kasus kematian anak remaja di RSUD Mataram.

"Ini karena orang tuanya tidak tahu, kalau tahu mungkin dia bisa ditangani lebih awal," katanya.

Margareta menyebutkan, faktor utama penularan kasus HIV/AIDS adalah seks bebas dan narkoba, sehingga peran keluarga sangat penting untuk bersama dalam penanggulangan HIV/AIDS.

Di sisi lain, lanjutnya, kasus HIV/AIDS di Kota Mataram dinyatakan sebagai kasus tertinggi di Nusa Tenggara Barat, karena berkomitmen untuk mencegah HIV/AIDS dari hulu dan aktifnya KPA Mataram melakukan penanggulangan bersama tim pemetaan penanganan mulai dari hulu.

"Jika di kabupaten/kota lain di NTB memiliki komitmen bersama untuk melakukan pemantauan terhadap kasus HIV/AIDS tentunya akan banyak ditemukan orang dengan HIV/AIDS," katanya.

Dikatakan, jika penemuan kasus semakin banyak berarti lebih banyak penderita memiliki akses layanan, dan artinya fenomena gunung es sudah mencair sehingga target ke depan di tahun 2030 kasus HIV/ AIDS di Mataram bisa turun dan fenomena gunung es yang terjadi selama ini bisa mencair.

"Karena itu, kita berharap masyarakat bisa lebih terlibat secara aktif dalam pencegahan penyebaran HIV/AIDS," katanya.

KPA Kota Mataram, katanya, sudah melakukan terobosan yang melibatkan kelompok masyarakat terkecil dengan mobilisasi Dasa Wisma sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang HIV/ AIDS melalui pelatihan Kader Peduli AIDS.

Selain itu pencegahan penularan juga dilakukan melalui edukasi kesehatan reproduksi dan prilaku hidup sehat bagi kalangan remaja, pemeriksaan HIV bagi ibu hamil, serta memberi kemudahan akses layanan HIV bagi penderita secara komprehensif dan berkesinambungan. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak