13 Mahasiswa Papua Bali Terluka Usai Bentrok Dengan PGN di Denpasar, Ini Kronologinya

Koordinator AMP Bali Yesaya mengatakan kawan-kawannya mengalami luka memar hingga lecet di bagian tubuhnya.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 01 Desember 2021 | 13:14 WIB
13 Mahasiswa Papua Bali Terluka Usai Bentrok Dengan PGN di Denpasar, Ini Kronologinya
Bentrokan di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali (1/12/2021) melibatkan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali dengan Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN). [Foto : Istimewa]

SuaraBali.id - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali menyebut ada 13 anggotanya yang mengalami luka-luka usai bentrok dengan PGN di Jalan Puputan, Renon, Denpasar, Rabu (1/11/2021). Mereka mengaku dilempar batu dan dipukul menggunakan kayu.

Koordinator AMP Bali Yesaya mengatakan kawan-kawannya mengalami luka memar hingga lecet di bagian tubuhnya. Kini mereka telah mendapat perawatan dan sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Ada yang memar karena kena pukulan dan lemparan batu," katanya saat dihubungi.

Ia mengatakan memang rencananya demo akan dilakukan sekitar pukul 10.00 WITA. Namun, mereka memulai lebih pagi untuk menghindari pengadangan dari ormas seperti PGN.

Baca Juga:Bentrok di Denpasar Melibatkan AMP Bali Dan Ormas PGN, Lempar Batu Tak Terhindarkan

Sekitar pukul 05.10 Wita, sebanyak 54 massa dari AMP berkumpul di Asrama Putra Mahasiswa Papua. Mereka kemudian menuju titik kumpul di Parkir Timur Lapangan Renon, Denpasar.

Bentrok di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali, Rabu (1/12/2021).[Foto : Tangkap Layar Instagram / @ceritabaline
Bentrok di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali, Rabu (1/12/2021).[Foto : Tangkap Layar Instagram / @ceritabaline

Selanjutnya bergerak ke titik aksi di Konjen AS.

Dalam perjalanan itu mereka melakukan sejumlah reaksi. Namun tiba-tiba datang Ormas PGN ingin mengadang pergerakan mereka ke Konjen AS sekitar pukul 08.30 WITA.

Pengadangan dan perebutan sejumlah spanduk dan pamflet membuat suasana panas. Kemudian kaca mobil komando juga pecah. Aksi bentrok tak terhindarkan dengan saling lempar batu.

"Tujuan aksi kami jelas, kami mau aksi di Konjen AS tetapi pihak ormas menghadang kemudian melakukan pembiaran terhadap ormas yang menghadang kami," kata dia.

Baca Juga:Pelanggar Prokes di Denpasar Ditindak, Mengira Covid-19 Telah Hilang

Ia mengaku kecewa dengan pihak kepolisian yang seolah memihak PGN.

"Kami mengutuk keras tindakan aparat dan ormas PGN reaksioner itu," kata dia.

Ia menegaskan aksi yang dilakukan adalah aksi damai. Tudingan membawa batu dan kayu di mobil komando tidak benar.

Korban luka akibat bentrok antara AMP Bali dan PGN di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, Bali. [Foto :Istimewa]
Korban luka akibat bentrok antara AMP Bali dan PGN di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, Bali. [Foto :Istimewa]

Aksi ini merupakan peringatan Deklarasi Kemerdekaan Papua pada 1 Desember 1961. Ada 17 tuntutan dalam aksi ini.

1. Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi Demokratis bagi Bangsa West Papua

2. Cabut UU Otonomi Khusus Jilid II

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini