Cerita Marhsal WSBK di Sirkuit Mandalika, Dikritik Dan Dipuji Oleh Dorna Sport

Menjadi marshal ternyata tidak semudah yang awalnya ia bayangkan.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 23 November 2021 | 14:24 WIB
Cerita Marhsal WSBK di Sirkuit Mandalika, Dikritik Dan Dipuji Oleh Dorna Sport
Sejumlah Marshal mendorong motor pembalap saat sesi latihan bebas pertama (Free Practice) balapan World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (19/11/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI).

SuaraBali.id - Setelah sempat diragukan kualitasnya, para marshal yang bertugas di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB mampu menjawab kritikan dengan hasil yang memuaskan. Marshal yang terdiri atas 325 marshal lokal dan 20 marshal asal negeri Jiran sukses menyelesaikan tanggung jawab.

Direktur Manajemen Dorna Sport, Carlos Ezpeleta, memberi apresiasi kepada seluruh marshal yang berhasil mengawal balapan motor internasional Idemitsu Asian Talent Cup dan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika.

Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah menjelaskan, kinerja marshal lokal asal NTB selama event balap motor Internasional IATC dan WSBK memuaskan pihak Dorna Sport. Pasalnya, kinerja marshal asal NTB sebelumnya menjadi perbincangan publik usai ditundanya Race 1 event IATC Minggu (14/11/2021) lalu akibat kekurangan marshal.

"Mereka (Dorna) memuji marshal lokal di Mandalika. Luar biasa. Ternyata kita bisa dan mampu. Kalau ada salah-salah di awal event itu lumrah saja," kata Zul, Senin (22/11/2021).

Baca Juga:Pawang Hujan di Mandalika Lapor Polisi Karena Diolok Warganet Gagal Tangkal Hujan

Marshal di Sirkuit Mandalika melakukan gerakan pemanasan sebelum balap dimulai (Instagram)
Marshal di Sirkuit Mandalika melakukan gerakan pemanasan sebelum balap dimulai (Instagram)

Abdul Khalik, salah seorang marshal yang turut serta mengawal balapan IATC dan seri pamungkas race 1 dan 2 WSBK di Sirkuit Pertamina Mandalika menceritakan pengalamannya. Pria asal Desa Darmaji, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah NTB mengaku menjadi marshal ternyata tidak semudah yang awalnya ia bayangkan.

Alik sapaan akrabnya menyampaikan sangat menikmati tugas sebagai marshal. Ia juga membagikan kisahnya ketika mendorong salah satu motor pebalap IATC yang jatuh di areal tempat ia bertugas.

"Seru juga sih jadi Marshal, yang enggak bisa saya lupain itu ketika mendorong motor pebalap yang jatuh di tikungan 15," ujar pria 27 tahun itu kepada Suara.com.

Ia juga membantah informasi yang beredar soal marshal yang tidak ditunaikan hak-haknya. Jatah makan selama tiga hari bertugas lengkap diterimanya.

"Kadang saat break gitu bisa bercanda, karena di pos saya itu rata-rata baru kan marshal-nya," ucapnya.

Baca Juga:Dirut RSUD Mataram : Semoga Tidak Ada Klaster WSBK Serta Lonjakan Covid-19

Berkaca dari balapan IATC dan WSBK, satu-satunya kendala yang paling dia rasakan yakni soal cuaca. Sirkuit Mandalika memang kadang panas dan tak lama berselang hujan deras bisa saja turun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak