Dirut RSUD Mataram : Semoga Tidak Ada Klaster WSBK Serta Lonjakan Covid-19

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan COVID-19 sudah dilakukan ketat selama perhelatan akbar World Superbike (WSBK)

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 23 November 2021 | 06:30 WIB
Dirut RSUD Mataram : Semoga Tidak Ada Klaster WSBK Serta Lonjakan Covid-19
Suasana riuh penonton menyaksikan pebalap mengaspal di Sirkuit Mandalika. [SuaraBali.id/Helmy Akbar]

SuaraBali.id - Setelah gelaran World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika usai, diharapkan tidak ada masalah baru dari event besar tersebut. Hal ini karena gelaran tersebut diadakan saat pandemi Covid-19.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Ni Ketut Eka Nurhayati berharap tidak ada kasus Covid-19 yang melonjak maupun klaster WSBK.

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan COVID-19 sudah dilakukan ketat selama perhelatan akbar World Superbike (WSBK) yang belangsung.

"Untuk masuk ke arena sirkut sangat ketat, baik itu terhadap penyelenggara, penonton, dan para pihak lainnya diminta mematuhi protokol kesehatan (prokes) COVID-19," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Senin (22/11/2021).

Penonton berada di atas tribun saat hujan deras menjelang race 2 WorldSBK seri Indonesia 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (21/11/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Penonton berada di atas tribun saat hujan deras menjelang race 2 WorldSBK seri Indonesia 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (21/11/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Tak hanya prokes, menurut Eka, penonton juga diwajibkan membawa bukti negatif swab antigen sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 selama WSBK.

"Oleh karena itu kita berharap semoga tidak ada klaster WSBK serta tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19," katanya.
Menurutnya, sejauh ini dari hasil kegiatan swab antigen maupun PCR yang dilaksanakan oleh timnya di RSUD Kota Mataram baik untuk WSBK maupun kepentingan lain, rata-rata negatif.

"Karena itu, sampai saat ini kasus COVID-19 di Kota Mataram juga masih landai dan tidak ada tambahan kasus," katanya.

Sementara terkait dengan pasien rujukan ke RSUD Kota Mataram baik dari penonton maupun pembalap WSBK, kata Eka, juga tidak ada.

"Kalau kasus pembalap Michael kemarin jatuh di level akhir, dan langsung di bawa ke RSUP NTB dengan menggunakan helikopter untuk cek MRI (Magnetic Resonance Imaging). Sudah itu saja, karena dia mau kembali ke Eropa," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak