SuaraBali.id - Artis Angel Karamoy mengungkapkan cerita sedih yang dialaminya di masa lalu saat ia menjadi tulang punggung keluarga.
Hal itu dilakukannya setelah sang ayah meninggal dunia dan keluarganya dilanda kesulitan ekonomi.
"Pas 16 tahun mau 17 tahun. Ayah meninggal karena sakit jadi pembuluh darah di otak pecah terus nggak selamet," kata Angel Karamoy mengawali di akun YouTube TRANS TV Official belum lama ini.
Selepas ayahnya meninggal, ekonomi keluarganya pun memburuk. Maklum, ibunya memang tidak bekerja.
"Jadi sempat struggle waktu itu. Mami nggak kerja, aku anak kedua masih kelas 2 SMA, adek aku yang bontot kelas 3 SD," terang Angel Karamoy.
"Jadi papah aku ngajarin kalau ada masalah jangan lari ke manusia tapi lari ke Tuhan. Jadi mamahku doa doa terus," sambungnya lagi.
Kala itu, Angel Karamoy beserta sang kakak dan adiknya tidak mampu membayar SPP. Mereka juga tidak membawa uang jajan ke sekolah hingga terpaksa menahan lapar.
"Terus yang paling sedih setiap sekolah, nama aku dipanggil Angel belum bayar SPP yah. Jadi agak malu. Terus bel sekolah, aku nahan lapar, nggak bisa jajan karena nggak punya uang," ungkap Angel Karamoy.
"Adek-adek sempat marah-marah ke mamah, gara-gara nggak dikasih uang jajan. Padahal dalam hati aku teriak. Helo, lo nggak tahu yah mamah nggak punya duit," imbuhnya.
Sebagai salah satu anak tertua, Angel Karamoy berharap bisa mengubah perekonomian keluarganya.
Tapi untungnya tak lama dari itu, dia mendapat tawaran buat membintangi sinetron Bidadari menggantikan Marshanda.
"Jadi aku berdoa ke Tuhan. Puji Tuhan seminggu kemudian dapat tawaran itu, aku bisa bayar semua utang (SPP)," ucap Angel Karamoy.
Dia juga menerima bayaran di awal dan berhasil membiayai semua sekolah kakak dan adiknya.
"Dapat tawaran buat peran Bidadari. Dari situ dapat uang dan dapat DP di depan. Dari situ bisa sekolahin keluarga," tandasnya.