Cerita Tokoh PKI yang Kebal Peluru di Bangli, Izin Nyanyi Indonesia Raya Sebelum Mati

Cerita sadis Made Suganda tentang tokoh PKI yang kebal peluru ini menjadi kesaksian yang sadis di Kabupaten Bangli.

Dinar Surya Oktarini
Kamis, 30 September 2021 | 07:00 WIB
Cerita Tokoh PKI yang Kebal Peluru di Bangli, Izin Nyanyi Indonesia Raya Sebelum Mati
Ilustrasi Partai Komunis Indonesia (PKI) sempat menguasai jawa tengah. [Suara.com/Rochmat]

SuaraBali.id - Cerita kelam peristiwa G30SPKI tentang pembantaian orang yang dituduh anggota PKI ternyata juga terjadi di Kabupaten Bangli. Pembataian di sejumlah daerah yang akhirnya dikenal sebagai G30S PKI atau G30S ini menjadi cerita yang sadis untuk diceritakan hingga kini. 

Kisah mengerikan itu disampaikan Made Suganda yang baru saja duduk di bangkus SMP kelas 1 di Kota Bangli saat itu. 

Saat peristiwa terjadi, Made Suganda tinggal di Kelurahan Kawan. Dirinya mengatakan cukup sering melihat hal-hal tragis pembunuhan orang-orang yang pada waktu itu dituduh anggota Parta Komunis Indonesia (PKI).

Meski baru duduk di kelas 1 SMP, Made mengaku sering melihat eksekusi para anggota PKI dari jarak yang cukup dekat.

Baca Juga:Masa Kelam PKI di Surakarta: 20 Mayat Menumpuk di Sungai Bengawan Solo

"Pernah saya melihat dua orang pemuda yang dituding PKI, berjalan menuju Rumah Sakit Bangli, bagian kepalanya terlihat habis ditebas senjata tajam, darah bercucuran dari kepala dua pemuda yang berumur sekitar 25-30 tahun itu, bahkan bagian otak salah satunya kelihatan "klebut-klebut", tapi anehnya mereka masih hidup," kenang Made.
 

Made kemudian mendengar cerita bahwa kedua pemuda ini akhirnya dihabisi tameng di kamar jenazah rumah sakit Bangli. Cerita seram lainnya yang diceritakan Made adalah soal eksekusi orang-orang PKI yang dilakukan di kuburan area Banjar Kawan Bangli. 

Made sering melihat orang-orang PKI yang akan dieksekusi ternyata kebal dari tembakan peluru atau bacokan senjata tajam. Meski sudah ditembak berulang kali di bagian dada dan perut, namun orang-orang PKI yang akan dibunuh tak kunjung meninggal dunia.

"Sampai-sampai "tamengnya" (algojo) kewalahan dan mengatakan "sukeh sajan ngitungang jeleme ne (susah sekali membunuh orang PKI yang kebal ini)," kenang Made.

Orang PKI yang kebal tembakan peluru, akhirnya meminta kepada algojo agar berhenti menembaknya.

Baca Juga:Kisah Ngeri Pembantaian PKI di Gua Grubug, Dipaksa Terjun ke Lubang Sedalam 98 Meter

"Sampunang tiang tembake, tusuk gen (jangan saya ditembak, tusuk saja)," ujar salah satu orang PKI yang akan dibunuh, tutur Made.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak