SuaraBali.id - Kepala Penerangan Korem 163/ Wira Satya, Ida Bagus Putu Sukertia menyangkan kericuhan antara anggota TNI dan Warga Desa Sidatapa, Buleleng, pada Senin (22/8/2021) dan Dandim 1609/Buleleng jalani proses visum.
Saat adanya tindakan penertiban atau pendisiplinan justru ada oknum warga yang membahayakan keselamatan petugas, bahkan menantang dan membentak.
"Disampaikan baik-baik malah memukul aparat dalam hal ini kepada Dandim 1609/Buleleng (Komandan Kodim Letkol Inf. Muhamad Windra Lisrianto-red) hingga harus mengalami benjol dan saat ini sudah divisum," ungkapnya.
Respon anggota melakukan pemukulan balik ke warga bersangkutan, tidak terlepas dari sikap spontan terhadap apa yang dialami Dandim di saat berusaha mengendalikan dan mengajak masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga:TNI Buka Suara soal Video Viral Pengeroyokan Warga Buleleng
Pelaksanaan kegiatan tes cepat antigen tersebut melibatkan Kodim 1609/Buleleng bekerja sama dengan Puskesmas I Banjar, dilansir dari Berita Bali, Selasa (24/8/2021).
Dipimpin Komandan Kodim Letkol Inf. Muhamad Windra Lisrianto yang juga didampingi Danramil 1609-06/Banjar beserta anggota Kapolsek Banjar Kompol Made Agus Dwi Wirawan, Perbekel Desa Sidetapa, Ketut Budiasa, Tokoh masyarakat Desa Sidetapa dan tentu juga warga setempat.
Saat pelaksanaan Swab Test Rapid Antigen berlangsung melintaslah dua orang anak muda berboncengan menggunakan sepeda motor Scoopy warna Silver dengan tidak memakai masker.
Kemudian melihat hal tersebut Anggota Tim Nanggala berusaha menghentikan kedua anak muda tersebut, namun kedua orang tersebut tidak mau berhenti malah menabrak salah satu Anggota Kodim 1609/Buleleng yang tergabung di Tim Nanggala Kopda Made Sastrawan yang menyebabkan tangannya lecet.
Karena tindakan dua anak muda tersebut sudah membahayakan petugas yang memang sedang melaksanakan tugas, selanjutnya kedua pelaku dikejar oleh anggota BKO dari Raider 900/SBW Pratu Gagas Ribut Supriantoko namun tidak berhasil.
Baca Juga:Tes Antigen Ricuh antara Anggota TNI - Warga, Begini Kronologinya
Berselang sekitar 5 menit kedua pemuda kembali mendatangi Pratu Gagas Ribut Suprianto dan menanyakan dengan nada menantang dan suara kencang.
Selanjutnya, anggota tersebut membawa kedua pemuda menghadap Dandim 1609/Buleleng untuk dilaksanakan Swab Test Rapid Antigen.
Karena lokasi kejadian dekat dengan rumah kedua pemuda tersebut, kemudian secara tiba-tiba keluarga dari pemuda tersebut sekitar 5 orang mendatangi lokasi untuk mengambil pemuda tersebut dengan cara menarik agar tidak dilaksanakan Swab Test Rapid Antigen.
Dandim 1609/Buleleng yang ada di lokasi memerintahkan kepada anggota untuk menahan kedua pelaku agar dilaksanakan Swab Test Rapid Antigen.
Secara tiba-tiba Dandim 1609/Buleleng dipukul kepala bagian belakangnya oleh oknum warga bernama Kadek D yang masih berstatus sebagai mahasiswa dengan menggunakan tangannya.
Melihat kondisi demikian, Pratu Gagas Ribut Suprianto berusaha mengamankan pelaku namun karena adanya perlawanan dari pelaku maka secara spontan terjadi saling pukul antara anggota dengan oknum masyarakat.
Setelah adanya kejadian tersebut, pihak keluarga pelaku membawa pelaku pulang ke rumah didampingi langsung oleh Dandim 1609/Buleleng untuk melaksanakan mediasi guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pukul 11.00 WITA Dandim 1609/Buleleng kembali ke Wantilan Pura Bale Agung, karena situasi warga Desa Sidetapa sudah berkumpul.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, mediasi kembali dilanjutkan dengan keluarga oknum pelaku dengan melibatkan Perbekel Sidetapa dan tokoh masyarakat Desa Sidetapa agar permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.