SuaraBali.id - PA 212 merespons keputusan pemerintah melalui Menteri Agama (Menag), mengundur hari libur 1 Muharam dari 10 ke 11 Agustus 2021 dengan ketus.
Sebelumnya, pemerintah resmi mengundur libur nasional 1 Muharam untuk mencegah terjadinya ledakan kasus baru di tengah pemberlakuan PPKM di sejumlah daerah.
Sebab, jika libur tetap diadakan di tanggal 10 Agustus yang jatuh di hari Selasa (10/8/2021), maka dikhawatirkan masyarakat pekerja mengambil cuti di hari Senin (libur panjang) dan memutuskan berwisata ke luar wilayah.
Keputusan tersebut menuai kritikan. Wasekjen DPP PA 212, Novel Bamukmin merisak kebijakan tersebut dan menuding Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut telah membuat ulah yang memantik kegaduhan di tengah masyarakat.
Baca Juga:1 Muharram Diundur, Wasekjen PA 212 Sebut Menag Bikin Gaduh dan Obok-obok Besar Islam
“Lagi-lagi Menag bikin ulah dan bikin gaduh seperti kalau bukan bikin gaduh, bukan Yaqut lah namanya,” ujar Novel Bamukmin, dilansir dari Hops.id, Rabu (11/8/2021).
Novel beranggapan, kemampuan Gus Yaqut dalam memahami agama terbilang minim. Itulah mengapa, kata dia, Kementerian Agama di bawah komandonya terlihat semakin kehilangan arah.
Bagi Novel Bamukmin, hari besar Islam merupakan momen yang sedemikian pentingnya. Maka, dia mengaku tak terima dengan keputusan pemerintah yang dirasa telah mengobok-obok perayaan sakral tersebut.
“Beginilah kalau punya Menag yang punya keterbelakangan pemahaman agama, hari libur Islam diobok-obok,” tegasnya.
Baca Juga:Sebut Menag Yaqut Terbelakang dalam Agama, Novel Eks FPI: Hari Libur Islam Diobok-obok!