SuaraBali.id - Burung Jalak Bali atau Leucopsar rothschildi merupakan jenis burung pengicau yang merdu. Burung jalak Bali berukuran sedang, dengan panjang sekitar 25 cm dari spesies Sturnidae dan jenis yang paling populer.
Sesuai dengan namanya, Jalak Bali merupakan satwa endemik tanah air yang hanya bisa ditemukan di bagian barat Pulau Dewata.
Pakar satwa berkebangsaan Inggris, Dr Walter Rothschild merupakan orang pertama yang menemukan burung ini pada tahun 1910.
Dua tahun kemudian ia mempublikasikannya melalui jurnal ilmiah. Habitat asli Jalak Bali ini sangat terbatas, pada awal ditemukan burung ini mencapai 500-900 ekor, dengan persebaran terbanyak di kawasan Bubunan-Buleleng hingga ke Gilimanuk.
Baca Juga:Sejarah Tari Kecak Bali, Diciptakan Wayan Limbak
Curik Bali nama lain dari Jalak Bali hanya ditemui di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), tepatnya di wilayah semenanjung Tanjung Gelap Pahlengkong dan Prapat Agung.
Nyaris Punah

International Union for Conservation of Nature atau IUCN pernah menyatakan bahwa Jalak Bali masuk satwa yang hampir punah sekitar 1970 dan masuk Appendix I CITES
Hal ini berarti burung Jalak Bali dilarang perdagangannya jika diambil dari alam, guna menjaga kelestarian Jalak Bali, pihak-pihak terkait harus melakukan registrasi ke CITES untuk penangkarannya.
Dari tahun 1970 hingga 2020 lalu satwa ini masih jadi buruan, dan tergusurnya habitat asli Jalak Bali yang beralih lahan menjadi kawasan-kawasan wisata lain menyebabkan ruang gerak dari satwa satu in terbatas dan sulit berkembang.
Baca Juga:Seruan Luhut Minta Semua Kompak Lawan Covid-19: Kami Sudah Lelah!
Peningkatan Burung Jalak Bali
- 1
- 2