SuaraBali.id - Organisasi Papua Merdeka atau OPM ancam bunuh orang Jawa di Papua. Aksi ini akan dilakukan dengna kampanye memusnahkan orang-orang yang duduki papua secara ilegal.
Hal itu diumumkan Dewan Diplomatik TPNPB-OPM, Amatus Akouboo Douw. Dia mengancam akan menyisir orang Jawa yang tinggal di Papua layaknya memerangi TNI-Polri.
OPM menganggap keberadaan aparat di Tanah Papua disebut sebagai militer ilegal yang pantas untuk dimusnahkan.
"Jika Indonesia melanjutkan teror dan genosida terhadap penduduk sipil Papua Barat dan komunitas internasional tidak ikut campur, TPNPB-OPM akan mengumumkan kampanye untuk memusnahkan tidak hanya anggota militer ilegal yang menduduki Papua, tetapi juga orang Jawa ilegal dan pemukim lainnya yang mencuri tanah adat dan sumber daya orang Papua Barat," tulis keterangan Amatus Akouboo Douw yang berbasis di Australia.
Baca Juga:Salat Id Berjamaah di Jawa Tengah, Hanya Boleh di Wilayah Hijau dan Kuning
Justru menurut Amatus, TNI-Polri yang selama berpuluh tahun ini melakukan teror, intimidasi, dan genosida di Tanah Papua.
Maka pemerintah bersikeras atas penetapan teroris itu, pihaknya akan melaporkan ke PBB dan mendeklarasikan kampanye global bahwa Indonesia adalah negara teroris.
Menanggapi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua akan perangi orang Jawa, polisi tidak akan pernah diam.
"Kalau ada upaya upaya tersebut, tentunya TNI dan Polri akan berusaha keras, sekali lagi bagaimana menciptakan Tanah Papua yang aman dan damai. Prinsipnya tentunya negara tidak boleh kalah dengan kelompok-kelompok ini," tegas Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/5/2021).
Rusdi juga menegaskan, personel gabungan TNI-Polri sudah bekerja dan bersinergi di Papua untuk menciptakan tanah papua yang damai, Tanah Papua yang aman.
Baca Juga:Buntut Panjang Cap Teroris TPNPB, Orang Jawa di Papua Diancam Dimusnahkan
Kemudian terhadap kelompok-kelompok yang disebut teroris di Papua.
Tentunya, lanjut Rusdi, TNI dan Polri terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap kelompok yang kini dianggap sebagai teroris tersebut.
"Tentunya kembali lagi, kita berharap, tentunya kita semua berharap papua bisa damai, bisa aman, itu yang akan kita ciptakan bersama-sama," kata Rusdi.