SuaraBali.id - Tim pencari Siriwijaya Air Kecelakaan kini mencari KRI Nanggala-402 di Bali. Ada 5 KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang kemudian juga KRI Rigel (933) saat ini juga sedang bergerak.
Pada Rabu (21/04) kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di Perairan Bali bagian utara.
Pada pukul 03.45 KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul jam 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal.
Kemudian, itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.
Baca Juga:KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Ini Penyebabnya
Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang di Bali. TNI AL buka posko crisis center di Mako Armada II Surabaya dan juga di Lanal Banyuwangi.
Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad menjelaskan untuk Mako Armada dua ditetapkan sebagai Crisis Center dengan mempersiapkan peralatan komunikasi dan sebagainya termasuk yang nantinya akan dipergunakan untuk memperoleh keterangan.
"Rencananya akan membuka Mako Armada II Surabaya dan juga Lanal Banyuwangi dengan beberapa peralatan pendukung. Seperti Ambulans MHC yang akan berpatroli itu juga akan disiapkan. Namun apabila memiliki ditemukan bisa menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan para krunya," kata Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4/2021).
Sedangkan untuk di Lanal Banyuwangi juga sudah disiapkan ambulans beserta peralatan lainnya.
"Jelas saya sampaikan tadi, kita harus optimis, kita juga sudah kerahkan SDM yang ada, seperti KRI Rigel, KN SAR Wisnu untuk peralatan yang mendeteksi 600 meter. Yang jelas kita berupaya," katanya.
Ia mengatakan bahwa sejauh ini seluruh sumber daya dan peralatan yang ada akan telah dikerahkan.
Kata dia, berharap mudah-mudahan bantuan dan semuanya juga bisa membantu mempercepat untuk menemukan lokasi dari kapal selam KRI Nanggala-402. (Antara)