Atta Halilintar dan Aurel Sebar Video Malam Pertama, Ulama NU: Kebodohan

Video malam pertama Atta dan Aurel itu diunggah di akun Youtube Atta sejak 2 hari lalu. Ada beberapa video yang diunggah.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 08 April 2021 | 13:56 WIB
Atta Halilintar dan Aurel Sebar Video Malam Pertama, Ulama NU: Kebodohan
Potongan video malam pertama Atta dan Aurel (Youtube Atta Halilintar)

SuaraBali.id - Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sebar video malam pertama. Video malam pertama Atta dan Aurel itu dikecam oleh ulama NU atau Nahdlatul Ulama.

Video malam pertama Atta Halilintar dan Aurel disebut sebuah pembodohan. Video malam pertama Atta dan Aurel itu diunggah di akun Youtube Atta sejak 2 hari lalu. Ada beberapa video yang diunggah.

Atta Halilintar punya 27 juta subscribers yang rata-rara remaja. Video malam pertama Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah itu pun sudah mendapat lebih dari 5 juta views.

Fritz Haryadi, Ketua PW PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Papua, mengkritik video Atta Halilintar tersebut lewat akun media sosialnya. Menurut Fritz, video malam pertama Atta tersebut memang tidak mengandung konten porno, tapi tetap merupakan pembodohan untuk para generasi muda kita.

Baca Juga:Kontroversi Pernikahan Atta-Aurel, Ashanty: Kami Nggak Langgar Apa-Apa

“Kebodohan yang sudah terlalu lama dicekokkan kepada generasi muda kita,” tulis Fritz.

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sebar video malam pertama. (Youtube Atta Halilintar)
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sebar video malam pertama. (Youtube Atta Halilintar)

Dalam tulisannya, Fritz blak-blakan mengatakan bahwa Atta Halilintar dan banyak Youtuber dengan tipe konten serupa, berada di area yang serupa dengan sinetron, infotainment gosip, hingga gerakan agama yang puritan radikal.

“Mereka semua bad influencers, pembawa pengaruh buruk,” tulisnya lagi.

Kemudian, Fritz menyampaikan pembicaraan istrinya yang merupakan seorang guru dengan anak didiknya. Kebanyakan, murid istrinya adalah subscribers Atta Halilintar dan sering memperbincangkan konten konten di YouTube Atta, seperti prank, pamer mobil mahal, pamer keseharian yang bergelimang kemewahan, dan ucapan 'asiyaaap'.

Berikut tulisan Fritz Haryadi selengkapnya:

Baca Juga:Soal Kista di Dalam Tubuh Aurel Hermansyah, Begini Respon Krisdayanti

Dengan subscribers rata-rata remaja usia sekolah, Atta Halilintar menayangkan video malam pertama. Lima juta penonton dalam tempo 24 jam. Tentu tidak ada konten porno, platform melarangnya; tapi ini menambah dosis baru dalam asupan kebodohan yang sudah terlalu lama dicekokkan kepada generasi muda kita.

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sebar video malam pertama. (Youtube Atta Halilintar)
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sebar video malam pertama. (Youtube Atta Halilintar)

Atta, dan banyak youtuber dengan tipe konten serupa, berada di kotak yang sama dengan sinetron, infotainment gosip, hingga gerakan agama yang puritan radikal : mereka semua Bad Influencers, pembawa pengaruh buruk.

Istri saya yang mengajar di SMP, sudah 2 tahun ini mengajak ngobrol anak-anak didiknya yang menjadi subscriber Atta. Rata-rata mereka mengaku hanya ikut-ikutan tren, seperti bisa diduga. Yang disukai anak-anak ini dari channel Atta diantaranya konten prank, pamer mobil mahal, pamer keseharian yang bergelimang kemewahan, dan ucapan “asiyaaap” yang menjadi trademarknya. Pendeknya, Atta adalah perpanjangan dari sinetron. Ia menghadirkan bukti bahwa kebodohan fiktif bisa menjadi nyata. Dan untuk jasa itu anak-anak kita menimbunnya dengan uang.

Dalam sesi obrolan dengan anak-anak didik, istri saya mendapati bahwa mereka tidak mengerti bagaimana alurnya sehingga subscribe dan jempol mereka bisa menjadi uang buat Atta. Saat dijelaskan, merekapun mulai berpikir, mulai bisa menangkap ketidakadilan di hadapannya.

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sebar video malam pertama. (Youtube Atta Halilintar)
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sebar video malam pertama. (Youtube Atta Halilintar)

Orang tuanya banting tulang untuk membelikan pulsa mereka, lalu mereka habiskan untuk menonton channel Atta; sambil tidak mendapat manfaat apa-apa selain mengikuti tren, hanya untuk bisa nyambung dengan apa yang dibicarakan teman-temannya, hanya untuk menjadi pengikut. Sambil kehilangan waktu untuk belajar.

Tiap tipe konten Atta dibahas dalam obrolan itu. Tentang prank, istri saya menjelaskan bahwa itu bentuk bullying; hal yang sedang diperangi di lingkungan sekolah di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini