SuaraBali.id - Pegiat media sosial yang selalu dukung Presiden Jokowi, Denny Siregar menyebut PKS dan Amien Rais lagi sibuk bikin propaganda jorok. Hal itu dikomentari terkait pernyataan Amien Rais yang cenderung menolak masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi tiga periode.
Denny Siregar lewat cuitannya di Twitter, Minggu (14/3/2021) menjelaskan soal masa jabatan presiden tersebut sudah diatur di Undang-Undang (UU).
Denny Siregar mengaku heran dengan PKS dan Amien Rais yang menolak Jokowi menjabat tiga periode sebagai presiden.
Menurutnya, buat apa PKS dan Mantan Ketua MPR itu menolak masa jabatan presiden tiga periode. Sementara di UU hal tersebut tidak diperbolehkan.
Baca Juga:Denny Siregar Sebut HTI dan FPI Subur di Indonesia Karena Kesalahan SBY
"PKS sama Amien Rais lagi sibuk bikin propaganda jorok menolak jokowi 3 periode Padahal UU sudah mengatur masa jabatan Presiden, ngapain juga mereka tolak sesuatu yang gak bisa terlaksana?," kata Denny Siregar.
Ia pun menilai, Amien Rais sengaja membuat propaganda penolakan masa jabatan Jokowi menjadi tiga periode lantaran memang ingin merusak citra presiden.
"Apa pengen merusak citra jokowi sebagai Presiden yang rakus jabatan ya? Ketahuan deh lu," ujar Denny Siregar.
Amien Rais baru-baru ini mengungkapkan kecurigaannya terkait adanya usaha dari rezim Presiden Jokowi untuk mencengkram semua lembaga tinggi negara.
Mulai dari MPR, DPR, DPD bahkan bisa sampai melibatkan TNI dan Polri.
Baca Juga:Sentilan Menohok Denny Siregar: Pak Amien Rais Sibuk Bikin Propaganda Jorok
Politikus senior itu menyampaikan pendapatnya tersebut lewat videonya yang tayang di kanal Youtube Amien Rais Official, seperti dilihat pada Sabtu 13 Maret 2021.
Dalam videonya itu, Amien menyebutkan betapa berbahayanya jika kecurigaannya itu benar-benar terjadi.
"Tentu ini sangat berbahaya. Jadi sekarang sudah ada semacam publik opini yang mula-mula samar-samar sekarang semakin jelas ke arah mana rezim Jokowi ini untuk melihat masa depannya," tutur Amien Rais.
Amien Rais pun mencurigai bahwa pemerintahan Presiden Jokowi akan mendorong adanya sidang MPR untuk melakukan perubahan terhadap dua pasal agar presiden bisa menjabat tiga periode.
Namun, Amien Rais tidak mengetahui persis pasal mana di dalam UUD 1945 yang akan didorong Jokowi untuk diamandemen.
"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR ya mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki. Yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," jelasnya.
Jika ini benar-benar terjadi maka bisa berbahaya. Amien Rais pun meminta agar lembaga tinggi negara tidak membiarkan ini terjadi.
"Saya meminta saudara-saudara sekalian para anggota DPR, MPR, DPD, lembaga tinggi yang lain akankah kita biarkan plotting rezim sekarang ini akan memaksa masuknya pasal supaya bisa dipilih ketiga kalinya itu?" ungkapnya.
Kendati demikian, Amien Rais mengatakan bahwa semua hal yang ia sampaikan itu masih menjadi dugaannya.
"Ini dugaan saya. Kalau keliru saya minta maaf. Atau kemudian kita akan menekan bukan people power turun ke jalan. Tapi bagaimana kita menunjukkan dengan posisi yang solid bahwa rezim itu sesungguhnya sedang mengarah kepada penguburan demokrasi kita," ujarnya.