Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:50 WIB
Ilustrasi Desa Taro, Bali [Google AI]
Baca 10 detik
  • Desa Taro, Gianyar, Bali, adalah desa wisata dengan alam, budaya, dan spiritualitas.
  • Desa ini terkenal dengan Legenda Lembu Putih, simbol Dewa Siwa yang disakralkan.
  • Lembu Putih dibawa Rsi Markandeya, dirawat desa, dan digunakan dalam upacara adat.

SuaraBali.id - Desa Taro, salah satu desa yang terletak di Pulau Bali.

Desa ini berjarak kurang lebih 40 kilometer dari jantung kota Denpasar.

Menjadi sebuah permata yang tersembunyi di Kabupaten Gianyar, Bali, Desa Taro memadukan pesona alam, budaya kuno hingga spiritualitas dalam harmoni.

Desa ini sudah menjadi desa wisata yang menawarkan pengalaman otentik melalui homestay lokal, pertunjukan budaya, trekking spiritual hingga wisata edukasi lingkungan.

Desa Taro dikelola langsung oleh masyarakat yang ramah dan sadar wisata, sehingga menjadi contoh nyata pariwisata berkelanjutan penuh nilai lokal.

Berbicara soal Desa Taro, desa ini terkenal sebagai rumah dari Legenda Lembu Putih.

Warisan budaya yang paling terkenal adalah ‘Lembu Putih’.

Lantas bagaimanakah asal usul munculnya legenda Lembu Putih tersebut?

Lembu Putih disini dianggap sebagai simbol Dewa Siwa, sehingga sangat disakralkan oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: BMKG Minta ke Pemprov Bali Hentikan Galian di Bukit, Jelang Musim Hujan

Lembu Putih ini erat kaitannya dengan kedatangan Ida Maha Rsi Markandeya pada abad ke – 7, yang diyakini membawa lembu putih ke Desa Taro.

Keberadaan Lembu Putih ini sangat penting dalam upacara – upacara agama dan adat, serta dianggap sebagai simbol kesucian dan keberuntungan.

Di desa ini anda akan menemukan warisan Sejarah ‘Duwe Lembu Putih’ yaitu berjumlah 56 ekor lembu yang disakralkan dan disucikan Masyarakat setempat.

Banyak masyarakat yang datang ke tempat ini untuk melakukan pengobatan alternatif dengan memohon keselamatan atau kesembuhan kepada Ida Bhatara Shiwa, pemilik duwe lembu putih.

Sehingga, Di Desa Taro, Lembu Putih tidak hanya menjadi hewan suci saja, namun juga menjadi bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya Masyarakat setempat.

Rsi Markandeya sang pembawa Lembu Putih

Load More