Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 29 Agustus 2025 | 15:16 WIB
Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda saat menemui para massa aksi di depan kantor DPRD NTB, di depan kantor DPRD NTB, Rabu (27/8/2025). [Suara.com / Buniamin]

Namun jika pengerusakan yang dilakukan dilaporkan kembali, kondisi gerbang disebut memang sudah rusak.

Pasalnya, kondisi gerbang yang dirobohkan memang sudah rusak. Kondisi tersebut dinilai belum pernah diperbaiki sejak pengerusakan tahun 2024 lalu oleh massa aksi.

“Kalau ini dilaporkan kembali, ini kan sudah rusak dan tidak pernah di perbaiki sebelumnya. Masak mau dilaporkan barang rusak,” katanya.

Ia mengatakan, massa aksi berhasil merobohkan gerbang karena kondisi yang sudah rusak. Jika dibandingkan dengan gerbang utama dinilai memang lebih sulit untuk dirobohkan karena tebal dan sangat berat.

“Kalau ini jadi gampang aja kalau didorong sedikit rusak. Kalau yang gerbang utama itu kita kuwalahan,” tegasnya.

Massa aksi sebelumnya berusaha untuk merobohkan gerbang utama yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian. N

amun tidak berhasil dan massa aksi berhasil merobohkan gerbang sebelah selatan untuk bisa masuk ke halaman kantor DPRD NTB.

Masa aksi tergabung dari berbagai kampus di Pulau Lombok Unram, UNW, Ummat, Bumi Gora, STKIP di Lombok Timur hingga masyarakat adat. Diperkirakan jumlah massa yang hadir yaitu mencapai 800 orang.

Kontributor Buniamin

Baca Juga: Hotel di Mataram Minta Pembayaran Royalti Diterapkan Sekali Saja Seperti Sertifikasi Halal

Load More