Dijelaskannya, di hotel miliknya hanya ada 46 kamar. Meski ada fasilitas TV di setiap kamar tapi jarang dinyalakan oleh para tamu.
Pasalnya, tamu yang datang hanya untuk istirahat.
“Pemutaran music di area hotel juga tidak ada. Paling tidak mendengarkan lagu di ruang kerja itu pun sholawatan. Ini hotel kecil juga, masa mau dikenakan juga,” katanya.
Pihak LMKN sambungnya, meminta agar pihak hotel membuat pernyataan bahwa tempat penginapan yang dipimpinnya tidak memutar music.
“Saya minta buat sendiri keterangannya tidak ada suara music,” katanya.
Menurutnya, jika LMKN resmi yang ada di pusat ada tata cara berdasarkan prosedur yang harus diterapkan.
Bahkan, penagihan ini sudah banyak dilayangkan ke hotel-hotel di Kota Mataram namun belum ada yang berani berkomentar.
“Saya berani ngomong begini ya karena memang tidak ada music. Saya murni jual kamar kebanyakan non breakfast. Jadi music-musik setiap pagi itu tidak ada. Paling pada ada event tertentu dan itu pun gamelan Sunda itu doang,” tegasnya.
Pelaku perhotelan mempertanyakan royalty yang dibayar akan disalurkan kemana dan ini harus ada kejelasan.
Baca Juga: Hantu Royalti Gentayangan di Hotel Mataram: Tagihan LMKN Membuat Pengusaha Bingung
Selain itu, apakah pihak LMKN tahu lagu yang paling sering diputar oleh para tamu.
“Kalau pihak LMKN tidak transparan, uangnya lari kemana dan sia-sia kita bayar. Detail kita mendengarkan music, music siapa itu tidak ada dan tidak adil di situ pembagian royaltinya,” katanya.
Kontributor Buniamin
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah