SuaraBali.id - Di Bali, tikus tidak dipandang sekadar sebagai hama.
Masyarakat Bali yang memegang teguh filosofi Tri Hita Karanatiga penyebab kebahagiaan yang mencakup harmoni dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam percaya bahwa setiap mahluk memiliki peran dalam keseimbangan kosmik.
Membentak atau menyakiti tikus secara sembarangan dianggap dapat mengganggu harmoni ini.
Kepercayaan ini melahirkan sebuah tradisi lisan yang unik, yaitu memanggil tikus dengan nama Jro Ketut.
"Jro" sebagai Panggilan Hormat:
"Jro" atau "Jero" adalah sapaan hormat dalam bahasa Bali, biasanya digunakan untuk menyapa orang dari kasta Ksatria, Wesia, atau mereka yang dihormati seperti pemangku adat.
Memberikan gelar ini kepada tikus adalah cara simbolis untuk mengangkat derajatnya dari sekadar hama menjadi "tamu" atau "penghuni" yang harus dihormati.
Dengan menghormatinya, diharapkan "tamu" tersebut tidak akan berbuat ulah atau merusak.
"Ketut" sebagai Nama Familiar:
Baca Juga: Solusi Penutupan TPA Suwung, Koster Usulkan Satu Teba Modern di Desa
"Ketut" adalah nama tradisional Bali untuk anak keempat.
Penggunaan nama ini seolah-olah menganggap tikus sebagai bagian dari "keluarga besar" alam semesta, si bungsu yang mungkin sedikit nakal namun tetap harus disikapi dengan bijak, bukan dengan amarah.
Ada pula yang percaya bahwa nama ini berfungsi sebagai pengingat—dengan memanggilnya sebagai "anak bungsu", manusia diharapkan bisa lebih sabar dan mengarahkannya dengan lembut.
Mitos dan Praktik
Menurut cerita turun-temurun, tikus sejatinya adalah bala tentara dari sosok gaib atau dewa tertentu.
Menyakiti mereka secara membabi buta sama saja dengan menantang kekuatan yang lebih besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran