SuaraBali.id - Sebuah atraksi tightrope walking atau berjalan di atas tali yang sangat berbahaya dan dilakukan oleh sekelompok wisatawan asing di Air Terjun Sekumpul, Buleleng, Bali, terpaksa dihentikan paksa oleh aparat setempat.
Insiden ini menjadi sorotan publik setelah video salah satu wisatawan yang terjatuh dari tali viral di media sosial.
Beruntung, wisatawan tersebut selamat karena menggunakan tali pengaman.
Insiden yang terjadi pada Senin (4/8/2025) pagi ini terekam dalam video berdurasi 31 detik, yang menunjukkan seorang turis asing kehilangan keseimbangan dan jatuh, disambut teriakan panik dari pengunjung lain.
Video tersebut menyebar luas setelah diunggah oleh berbagai akun media sosial.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menjelaskan bahwa izin untuk kegiatan tersebut diberikan oleh pengelola lokal setelah salah satu dari 12 wisatawan asing menunjukkan lisensi.
Namun, terjadi kesalahpahaman mengenai jenis aktivitas yang akan dilakukan.
"Pengelola awalnya mengira mereka akan melakukan olahraga canyonying, seperti di Air Terjun Gitgit. Ternyata mereka melakukan atraksi tightrope walking. Dari 12 wisatawan, baru dua orang yang sempat melakukan aksi sebelum dihentikan Bhabinkamtibmas karena dinilai sangat berbahaya," terang Dody.
Menyusul kejadian tersebut, Dinas Pariwisata bersama pihak Imigrasi Singaraja segera melacak identitas kelompok wisatawan tersebut.
Baca Juga: Polemik Sampah di TPA Suwung, DLHK Sebut Tak Mendadak : Tak Beralasan
Namun, upaya itu terhambat karena pihak homestay tempat mereka menginap tidak mendokumentasikan paspor mereka, dan para wisatawan tersebut telah meninggalkan lokasi.
Dody menegaskan bahwa kegiatan semacam itu sama sekali tidak pantas dilakukan di Air Terjun Sekumpul, tidak hanya karena faktor keselamatan tetapi juga karena nilai kesucian area tersebut.
"Syukur tidak ada kejadian yang menelan korban jiwa. Atraksi tightrope walking jelas tidak direkomendasikan dilakukan di Air Terjun Sekumpul, karena di bawahnya ada tempat suci, tidak cocok ada aktivitas seperti itu," tegasnya.
Pihak Bhabinkamtibmas yang berada di lokasi langsung mengambil tindakan untuk menghentikan seluruh kegiatan tersebut demi keselamatan semua pihak.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh pengelola destinasi wisata di Bali untuk memperketat pengawasan dan memastikan aktivitas wisatawan sesuai dengan norma keselamatan dan kearifan lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah