Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:14 WIB
Ilustrasi gempa (Unsplash)

SuaraBali.id - Aktivitas seismik tinggi menyebabkan Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang sebanyak 516 gempa bumi selama Juli 2025.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) aktivitas seismik yang tinggi membuat adanya sesar aktif di sekitar Tambora.

"Sebaran gempa didominasi oleh aktivitas sesar aktif sekitar Tambora, zona subduksi Indo-Australia, serta Flores Back Arc Thrust," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Sumawan, Jumat (1/8/2025).

Menurutnya mayoritas gempa memiliki magnitudo di bawah 3,0 dan kedalaman kurang dari 60 kilometer. Jenis itu tergolong gempa mikro dan umumnya tidak dirasakan oleh masyarakat.

Kendati demikian ada empat kejadian gempa yang dilaporkan dirasakan oleh warga di sejumlah wilayah NTB dan Bali.

Gempa paling kuat terjadi pada 17 Juli 2025 dengan kekuatan mencapai 5,7 magnitudo yang terjadi pada kedalaman 26 kilometer.

Guncangan gempa yang berpusat di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur tersebut terasa hingga ke Nusa Tenggara Barat, Sumba Timur, dan Karangasem di Bali.

Aktivitas gempa terbanyak tercatat pada 3 Juli dengan 35 kejadian dalam satu hari. Keseluruhan gempa saat itu berada pada rentang kekuatan di bawah 3,0 magnitudo.

Sumawan memaparkan sebanyak 399 gempa juga tercatat pada kedalaman kurang dari 60 kilometer yang menunjukkan dominasi gempa dangkal di Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Fornas NTB Menampilkan Peserta Berbikini Langsung Diprotes Keras

"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan hanya mengakses informasi dari sumber resmi yang terverifikasi," pungkasnya.

Load More