Eviera Paramita Sandi
Selasa, 22 Juli 2025 | 15:50 WIB
Pegiat literasi, I Komang Sukayasa saat ditemui di Kabupaten Badung, Selasa (22/7/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

“Karena mereka di sana kan internet sulit, jadi mereka mau tidak mau lebih tertarik sama buku. Karena dari segi internet memang tidak ada, kemudian mereka tidak semua punya HP,” tutur dia.

“Jadi begitu dibawakan buku, mereka mendapatkan mainan yang baru rasanya,” imbuhnya.

Hingga saat ini, sudah ratusan anak yang merasakan pengalaman membaca buku yang layak meski berada di pelosok Karangasem.

Sukayasa yang juga merupakan penulis buku itu juga sudah memiliki 16 anak asuhnya sendiri.

Dia menginginkan agar anak-anak di daerahnya dapat memiliki pola pikir untuk tetap menimba ilmu setinggi-tingginya.

Sehingga mereka memperoleh pengetahuan yang layak dan mampu bersaing.

Serta agar nantinya dapat menimba ilmu ke luar Karangasem dan menerapkannya saat kembali ke desa masing-masing.

“Buku ini bukan yang utama untuk mereka. Tapi kalau di Karangasem itu bagaimana mengubah pola pikir mereka untuk bisa melanjutkan sekolah,” papar dia.

“Itu yang menjadi target utamanya. Walaupun kemudian penghiasnya adalah seperti membawa buku,” tambahnya.

Baca Juga: Fipper Rayakan Pembukaan Gerai di Kuta Square Bali dan Raih Penghargaan ASEAN

Upayanya itu juga membuatnya digandeng oleh Big Bad Wolf (BBW) yang merupakan bazar buku internasional.

Hadirnya Big Bad Wold ke Bali juga mendukung upaya Sukayasa untuk memudahkan akses pengetahuan melalui buku kepada anak-anak.

Bazar yang rencananya digelar pada 31 Juli hingga 10 Agustus 2025 di Discovery Mall Bali itu rencananya menghadirkan lebih dari 1 juta buku.

Ternasuk juga banyak buku anak-anak yang memiliki metode pop up yang menarik perhatian anak untuk membaca.

“Kita percaya bahwa buku selain sebagai jendela untuk menenangkan hati dan jiwa, tapi menjadi jendela untuk mendapat ilmu yang baru,” ujar Direktur BBW Indonesia, Marthius Wandi Budianto.

Wandi juga menjelaskan jika pihaknya tengah menggodok upaya untuk secara langsung menyalurkan buku-buku anak ke daerah-daerah pelosok yang masih sulit menggapai akses buku seperti Karangasem.

Load More