Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:55 WIB
Kondisi TPS Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Kota Mataram saat ini mengalami darurat sampah.

TPA Regional sebagai tempat pembuangan akhir Kota Mataram dan Lombok Barat belum bisa difungsikan.

Kondisi ini terjadi karena kapasitas TPA tersebut sudah penuh.

Sebagaimana diketahui, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sandubaya kondisinya saat ini sudah hampir penuh dengan volume sampah mencapai sekitar 1.200 ton lebih, sejak TPA memberlakukan pembatasan pembuangan dari tiga ritase menjadi satu ritase karena adanya perbaikan landfill.

Penumpukan sampah di TPS Sandubaya dikeluhkan oleh warga dan para pelaku usaha karena bau busuk yang keluar hingga ke jalan raya berdampak pada usaha yang dijalankan.

Salah seorang pedagang soto di Kecamatan Sandubaya, Nurmah mengatakan bau busuk yang bersumber dari TPS dikeluhkan oleh para pembeli.

Bahkan beberapa pembeli tidak makan di tempat karena tidak tahan dengan bau sampah yang keluar.

“Pembeli-pembeli ini mempertanyakan sumber bau busuk," katanya.

Ia mengatakan, meski kondisi tersebut tidak mempengaruhi pendapatan.

Baca Juga: Kondisi Agus Difabel Terkini di Lapas Setelah Menikah Dengan Gadis Bali

Namun para pembeli hanya beli dan makan di tempat kerjanya masing-masing.

"Mereka tetap beli tapi tidak makan di sini karena tidak tahan sama baunya," tegasnya.

Sama halnya dengan salah seorang juru parkir sebuah perbankan, Masrun mengatakan nasabah yang datang kerap mengeluhkan bau busuk.

"Nasabah yang datang itu pada nanya bau busuk itu," katanya.

Ia mengatakan, sepanjang jalan Sandubaya Kota Mataram merupakan kawasan bisnis. Berbagai pertokoan buka di sepanjang jalan tersebut.

"Ini kan pusat kota jadi ngk cocok lah buang sampah disini," katanya.

Load More