Eviera Paramita Sandi
Kamis, 01 Mei 2025 | 21:41 WIB
Atlet panjat tebing Desak Made Rita Kusuma Dew. (Antara/Galih Pradipta)

SuaraBali.id - Kejuaraan Dunia Panjat Tebing IFSC World Cup akan digelar di Bali pada 2-4 Mei 2025.

Karena diselenggarakan di Pulau Dewata, panitia ajang tersebut juga sudah menyiapkan cara untuk mematuhi larangan sampah plastik di Bali.

Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid menyadari adanya kebijakan tersebut yang berlaku di Bali.

Sehingga, pihaknya menyesuaikan dengan kebijakan tersebut dengan menyediakan botol minuman atau tumbler dan galon di sekitar lokasi kegiatan.

Sebagaimana diketahui Pemerintah Provinsi Bali melarang penggunaan air minum dalam kemasan (AMDK) botol plastik dengan volume di bawah 1 liter di seluruh wilayah Bali. Larangan ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 dan berlaku mulai 15 April 2025.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan mendukung Gerakan Bali Bersih Sampah.

“Kita mengapresiasi apa yang telah dilakukan Bali mengurangi sampah plastik karena kita sama sama tahu Indonesia ini salah satu prestasinya menyampah plastik masih sangat tinggi 10 besar dunia,” ujar Yenny saat ditemui di Rumah Jabatan Jayasabha, Kota Denpasar, Kamis (1/5/2025).

“Kami pun menyesuaikan, jadi di venue kami siapkan tumbler, galon kami siapkan. Menuju agar suasana pertandingan lebih environment friendly, lebih ramah lingkungan,” imbuh dia.

Selain dari itu, Yenny juga mengharapkan gelaran dunia hari ini juga bisa menjadi ajang promosi bagi pariwisata Bali.

Baca Juga: Cara Dan Harga Sewa Tur Helikopter Privat di Bali, Liburan Mewah Ala Sultan

Pariwisata olahraga atau sport tourism menurutnya menjadi salah satu jenis pariwisata yang digandrungin generasi muda.

Terlebih, kejuaraan itu akan membawa lebih dari 200 atlet yang berasal dari 32 negara yang akan berkompetisi.

Eksposur turnamen tingkat dunia itu juga diharapkan akan menarik perhatian penggemar yang berasal dari banyak negara itu.

“Kita berharap banyak dampak-dampak turunan salah satunya ekonomi dan sosial. Kita sama-sama tahu bahwa banyak wisatawan yang dicari adalah pengalaman,” paparnya.

“Karena itu sport tourism menjadi sebuah event yang dilakukan banyak negara karena terbukti bisa menggaet banyak pengunjung,” tambah putri Mantan Presiden ke-4, Gus Dur itu.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta juga mendukung upaya untuk menggaet daya tarik pariwisata dari ajang ini.

Load More