SuaraBali.id - Kondisi cuaca ekstrem di wilayah NTT dapat terus terjadi hingga 3 Februari 2025 mendatang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa hari terakhir hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat terjadi di NTT khususnya Kota Kupang.
"Di Kota Kupang pada tanggal 27 Januari lalu hujannya sudah masuk dalam kategori ekstrem," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis (30/1/2025).
Pada Senin (27/1) lalu curah hujan di NTT dalam sehari mencapai 155 milimeter, jumlah ini sudah dikatakan masuk dalam kategori ekstrem, sehingga tidak heran jika beberapa rumah di Kota Kupang terendam banjir, lalu pada Selasa (28/1) sebuah jembatan roboh akibat tingginya curah hujan di Kota Kupang.
Baca Juga: Waspada, NTB Siaga Hujan Lebat Akhir Januari 2025
Sedangkan pada Rabu (29/1) tinggi curah hujan di Kota Kupang berada pada angka 45,6 milimeter. Angka tersebut, menurutnya, sudah masuk dalam kategori lebat.
Sti menjelaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem yang terjadi di NTT ini dipengaruhi oleh beberapa fenomena alam, seperti menguatnya Monsun Asia, fenomena La Nina Lemah, sirkulasi siklonik, gelombang Rossby dan Kelvin, serta Madden Julian Oscillation (MJO).
"Lima fenomena inilah yang semakin menguat sehingga menambah curah hujan yang terjadi di NTT, sehingga terjadi hujan dengan intensitas sedang dan lebat," ujar dia.
Kendati diperkirakan sampai 3 Februari cuaca ekstrem berlangsung di NTT, namun puncak musim hujan masih akan terus berlangsung selama bulan Februari.
"Kami akan terus memantau cuaca yang ada di NTT, bisa saja cuaca ekstrem terus berlanjut dan kami bisa saja memperpanjang peringatan dini cuaca ekstrem di NTT," ucap Sti Nenotek. (ANTARA)
Baca Juga: Waspada, Gelombang 4 Meter Ancam Perairan Bali 20-23 Januari 2025
Berita Terkait
-
Kamis Siang, 34 RT dan Tiga Ruas Jalan di Jakarta Masih Kebanjiran
-
Misteri Terpecahkan! Ini Alasan Ilmiah dan Mitos Kenapa Imlek Selalu Hujan
-
Sempat Tergenang, Polisi Sebut Arus Lalu Lintas Mengarah ke Terminal 2 Bandara Soetta Telah Normal
-
BPBD Sebut 33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Ada yang Capai 1 Meter
-
Banjir Kepung Jakarta, Pj Gubernur Cek Pompa Air di Tanjung Duren: Semoga Cepat Surut
Terpopuler
- Dokter Richard Lee Dikonfirmasi Mualaf, Istri Sempat Kasih Peringatan: Aku Kurang Setuju...
- Akui Tak Nyaman, Reaksi Netizen Malaysia Lihat Foto Gibran Blonde Jadi Sorotan: Baru Kali Ini Wapres Diginiin..
- Keputusan Mualaf Ditentang Keluarga, Richard Lee Tak Peduli: Saya Gak Perlu Izin Orangtua
- Diduga Sindir Desy Ratnasari Eks Pacar Irwan Mussry, Adab Maia Estianty Jadi Perbincangan
- Susi Pudjiastuti Minta Maaf Usai HP Dipakai Cucu, Netizen: Yang Gak Wajar Itu Membiarkan Anak Mainin Negara Bu..
Pilihan
-
Rizky Ridho Catatkan Rekor di Liga 1, Kirim Persaingan untuk Mees Hilgers dan Jay Idzes?
-
Dari Wardah Hingga Kahf: 14 Brand Kecantikan di Bawah Naungan PT Paragon Milik Nurhayati Subakat
-
Ancaman Buaya di Tengah Banjir, Disdamkartan Kutim Siaga 24 Jam
-
Nusron Wahid Copot 6 Pejabat yang Terbitkan SHGB Pagar Laut Anak Usaha PIK 2
-
KGPAA Mangkunegara X Temui Jokowi, Serahkan Undangan Penting Ini
Terkini
-
Soal Batas Laut KEK Serangan, Tantowi Yahya Diminta Bijak Agar Rakyat Jangan Dikurung
-
BMKG : Hujan di Kota Kupang Sudah Masuk Kategori Ekstrem
-
Pengeloka KEK Kura-kura Bali Didesak Lepas Pelampung Batas Laut yang Sulitkan Nelayan
-
Penggerebekan Rumah Terduga Pengedar Narkoba di Mataram Viral di Media Sosial
-
Guru di SDIT Mataram Lakukan Pelecehan Seksual Saat Beri Materi Pelajaran