Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 25 Desember 2024 | 14:37 WIB
Pengamanan ibadah Natal oleh pecalang di Denpasar, Rabu (25/12/2024) [Suara.com/Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Hujan deras tak memadamkan semangat umat Kristen yang menghadiri ibadah Natal di Gereja Maranatha.

Dalam suasana penuh khidmat, prosesi ibadah berjalan lancar berkat pengamanan yang turut dibantu oleh pecalang, satuan keamanan desa adat di Bali.

Sejak pagi, pria-pria berpakaian adat Bali dengan dominasi warna hitam dan putih sudah berjaga di sekitar gereja.

Meski hujan mengguyur, mereka tetap siaga dengan jas hujan yang melindungi tubuh mereka, memastikan keamanan jemaat dan kelancaran lalu lintas.

Baca Juga: Diskon Rp1,29 Juta Menanti! Meriahkan Natal & Tahun Baru dengan Promo Spesial!

Ketua Pecalang Banjar Abasan, I Nyoman Gede Astana, mengungkapkan bahwa 12 personel pecalang dikerahkan untuk mengamankan kegiatan ini.

Pengamanan Natal di Gereja Maranatha menjadi rutinitas tahunan yang mencerminkan nilai toleransi antarumat beragama.

“Dari pagi kami siaga dengan jas hujan. Meski cuaca kurang bersahabat, kami tetap berupaya menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas,” ujar Astana, Rabu 25 Desember 2024.

Ia menambahkan, pengamanan sudah dimulai sejak ibadah malam Natal sehari sebelumnya. Meski cuaca hujan, tugas berjalan lancar tanpa kendala berarti. “Kami akan siaga hingga ibadah sore nanti selesai,” tambahnya.

Bagi jemaat seperti Aldiman Lumbatoruan, kehadiran pecalang memberikan kesan mendalam.

Baca Juga: Natal dan Tahun Baru 2024: Kapolri Waspadai Teror, Macet, dan Cuaca Ekstrem

Pria asal Aceh ini merasa kagum melihat toleransi yang diwujudkan dalam bentuk nyata di Bali.

“Saya bangga melihat pecalang membantu pengamanan. Ini menunjukkan betapa kuatnya toleransi umat beragama di sini,” ucapnya dengan penuh apresiasi.

Natal tahun ini bukan hanya momen ibadah, tetapi juga bukti harmoni dan kebersamaan yang terus terjaga di Pulau Dewata. Hujan boleh turun, tapi semangat kasih dan toleransi tetap mengalir deras.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More