Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 26 November 2024 | 17:14 WIB
Ilustrasi hujan. (freepik/Kireyonok_Yuliya)

SuaraBali.id - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III menyatakan bahwa hujan belum merata di wilayah Bali.

Fenomena La Nina untuk Bali masih pada level lemah, musim hujan belum merata di seluruh wilayah baru paling terasa di Bali bagian utara, sehingga fenomena La Nina dinyatakan masih level lemah.

Menurut Kepala Kelompok Kerja BBMKG Wilayah III I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Senin (26/11/2024) menjelaskan, La Nina merupakan fenomena terjadinya penambahan curah hujan dari kondisi normal, sedangkan musim hujan sudah mulai masuk Bali.

“Namun levelnya masih pada level lemah, nah levelnya itu ada lemah, moderat, kuat dan sangat kuat, kita (Bali) masih di lemah,” ujarnya.

Baca Juga: Kondisi DTW Jatiluwih Setelah Fodors Travel Menyebut Bali Tak Layak Dikunjungi 2025

Pada September lalu BBMKG Wilayah III memprakirakan awal musim hujan di Bali, di mana prakiraan mereka akan jatuh mulai 20 November 2024.

Saat ini musim hujan belum merata di seluruh wilayah baru paling terasa di Bali bagian utara, sehingga fenomena La Nina dinyatakan masih level lemah.

Meskipun dalam bayang-bayang fenomena La Nina, BMKG tetap berharap prakiraan mereka hujan akan merata di seluruh Bali pada Desember dapat sesuai.

Puncak musim hujan yang diperkirakan 90 persen pada akhir Januari dan sisanya mengalami puncak pada Februari 2025.

Untuk mengantisipasi dampak La Nina, BBMKG Wilayah III berharap kerja sama dengan BPBD Bali terus berjalan baik, sebab BPBD yang akan memetakan potensi bencana dan upaya mitigasi. (ANTARA)

Baca Juga: Awalnya Sedang Bertengger, Mendadak Ratusan Burung Pipit di Area Bandara Ngurah Rai Mati

Load More