Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 24 Oktober 2024 | 20:26 WIB
Seorang pekerja Hotel Ombak Sunset (Ombak Group) menenteng gergaji mesin yang digunakan untuk menurunkan ayunan di perairan Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (11/8/2022). [ANTARA/Awaludin]

SuaraBali.id - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, NTB diminta  untuk terus mengalirkan air baku ke kawasan wisata Tramena saat liburan akhir tahun.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Gili Trawangan, Meno, dan Air (Tramena) Mawardi Khairil mengatakan hal ini bisa dipastikan dan jangan sampai air mati.

"Kunjungan wisatawan sekarang sedang, tapi menjelang akhir tahun dan tahun baru ini kami minta kepastian agar air jangan mati," ujarnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (24/10/2024).

Menurutnya Gili Trawangan saat ini masih mendapatkan suplai air baku, bahkan pada Selasa lalu (22/10), air baku masih mengalir ke pulau tersebut.

Baca Juga: 6 Mahasiswa Tersangka Perusakan Gerbang DPRD NTB Bisa Ditahan Bila Ini yang Terjadi

UPTD Gili Tramena mencatat aktivitas pemesanan tiket berlibur ke Gili Tramena untuk liburan akhir tahun kini sudah mulai dilakukan oleh para wisatawan.

"Pemesanan mulai bulan ini. Kami dapat tebusan surat," ucap Mawardi.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa UPTD Gili Tramena akan terus memperbaharui informasi terkait suplai air baku ke tiga pulau tersebut agar masalah air tidak mengganggu wisatawan.

Menurutnya, kewenangan penuh untuk mengalirkan air ke Gili Tramena ada di tangan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.

"Update terakhir forum komunikasi pimpinan daerah Kabupaten Lombok Utara sudah sepakat air tidak boleh dimatikan. TCN dan PDAM (perusahaan daerah air minum) yang kerja sama karena tidak ada sumber lain di Gili Trawangan. Air diproduksi oleh TNC, distribusi oleh PDAM," pungkas Mawardi.

Baca Juga: Laporkan Pelanggaran Pilkada di NTB, Pria Ini Malah Diteror OTK

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, masalah krisis air di Gili Tramena terjadi karena pencabutan izin lokasi perairan PT Tirta Cipta Nirwana (TCN) tang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Perusahaan swasta itu terbukti membuang limbah hasil produksi air baku ke laut. Hasil investigasi Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang (BKKPNK) menyatakan limbah yang dibuang ke laut itu mencemari dan merusak terumbu karang yang berada di Gili Trawangan. (ANTARA)

Load More