SuaraBali.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ungkap alasan penunjukan Warga Negara Asing (WNA) dalam pengelolaan gedung pelayanan estetik, gigi, dan bedah plastik, NgoerahSun Wellness and Aesthetic Center di RSUP Prof. Ngoerah Denpasar
Hal ini menurutnya dilakukan semata untuk mengubah budaya kerja.
"Kenapa saya bawa orang Korea masuk, saya kombinasikan dengan orang-orang luar kita harus mengubah budaya kerja itu, teman-teman bisa masuk ke gedung lama, gedung baru, before and after," kata Menkes Budi Gunadi, Kamis (3/10/2024).
Adapun Direktur Layanan Estetik RSUP Ngoerah berasal dari Korea. Budi Gunadu meminta jajaran direksi untuk konsisten mengubah cara kerja yang fokus pada kualitas dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, bukan pada kepentingan pribadi dan kelompok.
Baca Juga: Dua Produser Reality Show Korea Dideportasi dari Bali, Langgar Izin Syuting
"Saya titip kepada direksi, konsisten, change of culture, culture apa yang aku pingin, culture yang fokus ke pasien, bukan ke diri kita, profesi kita, (melainkan) culture apapun yang pasien butuhkan," ujarnya.
Menkes mengatakan budaya kerja kolaboratif di rumah-rumah Indonesia dinilai susah. Hal ini karena persaingan antar-golongan seringkali membuat kinerja rumah sakit menjadi terganggu.
"Kerja sama di Indonesia itu susah, kerja sama orang onkologi dan hematologi susah saat ini. Tetapi tiap saya ngomong kayak gini, marah mereka, di sini ada SpDV (Spesialis dermatologi dan venereologi) dengan dokter umum yang ngerjain servik berantem terus," kata dia.
Untuk itu dia meminta pemimpin rumah sakit untuk memperkuat kerja kolaboratif dan menghilangkan iri.
Menkes mengatakan pembangunan gedung pelayanan estetik di RSUP Ngoerah Denpasar melihat kondisi tujuan wisatawan yang datang ke Bali semakin beragam, tidak hanya untuk wisata alam dan budaya, tetapi juga wisata kesehatan dengan latar belakang budaya keramahan Bali yang sangat mendunia.
Baca Juga: Diduga Langgar Izin Produksi Film, 31 Artis Korsel Diperiksa Imigrasi Bali
Ia berharap kunjungan wisatawan mancanegara kian meningkat dan Indonesia menjadi pilihan bagi para wisatawan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Bangunan tersebut diisi layanan medical check up, sentra kosmetik, ruang bedah, SPA bertaraf internasional, dan laboratorium genom sekuensing. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Taki Ada Timnas Indonesia, Ini 3 Negara yang Belum Menang di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
-
Shin Ye Eun dan Rowoon Bintangi Drama Saeguk Disney, 'The Murky Stream'
-
Sedang dalam Tahap Produksi, Moving Dikonfirmasi Lanjut ke Season 2
-
Geum Sae Rok Ditawari Bergabung dengan Lee Jun Ho Bintangi Typhoon Company
-
Paradoks Otomotif Korea: Ketika Mobil Berjaya, Motor Malah Merana
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari