SuaraBali.id - Balai Pelayanan Pelindungan PMI (BP3MI) Provinsi NTB masih melakukan pendalaman terkait kasus meninggalnya seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur bernama Abdul Gafur di Kebun Sawit Simpang Ngu, Niah, Miri, Negara Bagian Sarawak, Malaysia.
Diberitakan sebelumnya bahwa pria yang menjadi korban tersebut berusia 40 tahun meninggal dengan luka tembak pada dahi, mata, leher dan perut.
Menurut Kepala BP3MI Provinsi NTB, Noerman Adhiguna mengatakan pihaknya sudah mengunjungi keluarga korban. Namun demikian belum diperoleh jelas terkait informasi kejadiannya.
“Kita sudah hubungi keluarga. Pihak keluarga kita cek dulu, cuma pihak keluarga belum tahu kronologis seperti apa,” katanya Jumat (2/8/2024) sore.
Selain itu, BP3MI NTB juga sudah meminta dokumen kelengkapan korban namun belum ada hingga saat ini.
Informasi yang diterima, pemberangkatan korban masih simpang siur apakah secara resmi atau non prosedural.
“Kita minta dokumen kelengkapan juga belum ada, keluarga juga tidak tahu ilegal atau tidak,” ungkapnya.
Untuk mengetahui kronologis kejadian, BP3MI NTB sudah memiliki perwakilan di Malaysia. Dari informasi yang diterima korban sedang dalam penanganan.
“Kita tidak bisa spekulasi dulu kita buat draf kronologi dulu kita kirim ke pusat perwakilan juga sudah dikirim kemarin,” tegasnya.
Baca Juga: Amdal Tersendat, Mimpi Naik Kereta Gantung ke Rinjani Tahun Ini Kandas?
“Kita masih dalami, kita tidak bisa ujuk-ujuk info juga terbatas berdasarkan pengakuan keluarga,” ucapnya.
Ia menjelaskan, jika ada warga asing yang meninggal di luar negeri maka harus dicari dulu penyebabnya. Jika informasi sudah lengkap baru jenazah dikirim ke Indonesia.
“Intinya tahu sampai rumah nanti biaya penanganan daerah atau kita,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi mengatakan informasi yang berkembang yaitu korban sedang bekerja di area perkebunan. Saat sedang bekerja, ada pencuri yang masuk ke lahan sawit dan korban berusaha mencegah pencuri.
“Setelah berkelahi dengan pencurinya, ternyata ada yang datang membawa senjata. Itu informasi yang berkembang,” katanya.
Untuk informasi resminya, Disnakertrans NTB masih menunggu dari pihak kedutaan. Selain itu, korban diduga merupakan PMI non prosedural.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran