SuaraBali.id - Hujan yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada akhir Juli hingga awal Agustus 2024 pada musim kemarau ini disebabkan gelombang Equatorial Rossby yang mulai aktif.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gelombang Equatorial Rossby atau Rossby Ekuator adalah fenomena yang terjadi di fluida (atmosfer/lautan) yang berotasi secara berpasangan dan bergerak ke arah barat di sekitar kawasan ekuator dan gelombang Rossby juga dikenal dengan istilah gelombang planet.
"Berdasarkan dinamika atmosfer gelombang Equatorial Rossby sedang aktif di wilayah Nusa Tenggara Barat," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Suci Agustiarini, Kamis (1/8/2024).
Peningkatan potensi awan hujan juga dikarenakan kelembaban relatif basah dan liabilitas lokal yang kuat.
Hal ini juga dapat menyebabkan potensi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
"Warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi bencana alam tersebut," katanya.
Hasil Monitoring ENSO terakhir menunjukkan Indeks ENSO (+0.11) terpantau berada pada kondisi netral, sehingga Indeks ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai periode Agustus-September-Oktober (ASO) 2024.
Sedangkan nilai anomali SST di Samudera Hindia menunjukkan nilai IOD Netral (+0.49) dan diprediksi IOD netral akan berlangsung Agustus hingga Januari 2025. Aliran masa udara wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB sudah didominasi angin timuran.
"Meskipun terjadi hujan, musim kemarau masih berlangsung di NTB," katanya. (ANTARA)
Baca Juga: Pemuda Ini Tega Sodomi Anak di Bawah Umur di Mushola SPBU, Korbannya Capai 10 Orang
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran