Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 01 Agustus 2024 | 12:52 WIB
Ilustrasi hujan lebat. [Pixabay]

SuaraBali.id - Hujan yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada akhir Juli hingga awal Agustus 2024 pada musim kemarau ini disebabkan gelombang Equatorial Rossby yang mulai aktif.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gelombang Equatorial Rossby atau Rossby Ekuator adalah fenomena yang terjadi di fluida (atmosfer/lautan) yang berotasi secara berpasangan dan bergerak ke arah barat di sekitar kawasan ekuator dan gelombang Rossby juga dikenal dengan istilah gelombang planet.

"Berdasarkan dinamika atmosfer gelombang Equatorial Rossby sedang aktif di wilayah Nusa Tenggara Barat," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB  Suci Agustiarini, Kamis (1/8/2024).

Peningkatan potensi awan hujan juga dikarenakan kelembaban relatif basah dan liabilitas lokal yang kuat.

Baca Juga: Pemuda Ini Tega Sodomi Anak di Bawah Umur di Mushola SPBU, Korbannya Capai 10 Orang

Hal ini juga dapat menyebabkan potensi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.

"Warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi bencana alam tersebut," katanya.

Hasil Monitoring ENSO terakhir menunjukkan Indeks ENSO (+0.11) terpantau berada pada kondisi netral, sehingga Indeks ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai periode Agustus-September-Oktober (ASO) 2024.

Sedangkan nilai anomali SST di Samudera Hindia menunjukkan nilai IOD Netral (+0.49) dan diprediksi IOD netral akan berlangsung Agustus hingga Januari 2025. Aliran masa udara wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB sudah didominasi angin timuran.

"Meskipun terjadi hujan, musim kemarau masih berlangsung di NTB," katanya. (ANTARA)

Baca Juga: Mesin Bermasalah, Fast Boat Tenggelam di Gili Trawangan, Ini Keadaan 3 Penumpangnya

Load More