Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 17:11 WIB
Lokasi penembakan PMI di kebun sawit perorangan kawasan Sepupok, Niah, Miri, Sarawak, Malaysia. [Facebook @Polis Daerah Miri]

SuaraBali.id - Balai Pelayanan Pelindungan PMI (BP3MI) Provinsi NTB masih melakukan pendalaman terkait kasus meninggalnya seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur bernama Abdul Gafur di Kebun Sawit Simpang Ngu, Niah, Miri, Negara Bagian Sarawak, Malaysia.

Diberitakan sebelumnya bahwa pria yang menjadi korban tersebut berusia 40 tahun meninggal dengan luka tembak pada dahi, mata, leher dan perut.

Menurut Kepala BP3MI Provinsi NTB, Noerman Adhiguna mengatakan pihaknya sudah mengunjungi keluarga korban. Namun demikian belum diperoleh jelas terkait informasi kejadiannya.

“Kita sudah hubungi keluarga. Pihak keluarga kita cek dulu, cuma pihak keluarga belum tahu kronologis seperti apa,” katanya Jumat (2/8/2024) sore.

Baca Juga: Amdal Tersendat, Mimpi Naik Kereta Gantung ke Rinjani Tahun Ini Kandas?

Selain itu, BP3MI NTB juga sudah meminta dokumen kelengkapan korban namun belum ada hingga saat ini.

Informasi yang diterima, pemberangkatan korban masih simpang siur apakah secara resmi atau non prosedural.

“Kita minta dokumen kelengkapan juga belum ada, keluarga juga tidak tahu ilegal atau tidak,” ungkapnya.

Untuk mengetahui kronologis kejadian, BP3MI NTB sudah memiliki perwakilan di Malaysia. Dari informasi yang diterima korban sedang dalam penanganan.

“Kita tidak bisa spekulasi dulu kita buat draf kronologi dulu kita kirim ke pusat perwakilan juga sudah dikirim kemarin,” tegasnya.

Baca Juga: Seorang Brigadir di Lombok Diduga Hamili Selingkuhan, Polda NTB : Itu Memalukan

“Kita masih dalami, kita tidak bisa ujuk-ujuk info juga terbatas berdasarkan pengakuan keluarga,” ucapnya.

Load More