SuaraBali.id - Ari-ari Bayi atau dikenal sebagai Plasenta ini biasanya akan dikubur jika bayi sudah keluar atau dilahirkan.
Iya, beberapa daerah memang memiliki kepercayaan seperti mengubur plasenta lantaran dianggap sebagai teman dari si Bayi.
Umumnya, ari-ari yang dikubur ini akan diberi penerangan seperti lampu, mitosnya agar si Bayi cepat bisa melihat dunia.
Berbeda dengan biasanya, seorang mertua di Bali ini justru memberi lampu yang super kocak pada ari-ari cucunya.
Baca Juga: Ragnar Oratmangoen ke Bali United? Yabes Tanuri Buka Suara!
Dalam sebuah video milik akun tiktok @mama_abc memperlihatkan pemandangan ari-ari anak ketiganya yang baru saja dikubur.
Ari-ari tersebut terlihat diberi tutup dari anyaman bambu, serta diberi penerangan berupa lampu. Namun bukan lampu kuning maupun putih, lampu yang diberikan pada ari-ari tersebut justru lampu kelap-kelip.
“mule seni ngelah mertua, ape alih ade di bali,” tulisnya dalam video.
Sehingga suasana tempat dikuburnya ari-ari tersebut terlihat seperti di dalam sebuah diskotik. Hal ini sontak membuat warganet gagal paham.
Bahkan, si pengunggah video yang notabennya ibu bayi juga merasa bingung dengan apa yang sudah dilakukan sang mertua.
Baca Juga: Sunset Spektakuler & Piknik Tenang: Menyapa Senja di Pantai Gunung Payung Bali
“anak pertama lampu normal, anak kedua lampu normal, anak ketiga agak lain,” tulisnya dalam caption.
Rupanya sang nenek memperlakukan anak ketiganya dengan sangat berbeda, dan berinovasi sesuai jamannya yang serba modern ini.
Video yang diposting akun tiktok @mama_abc tersebut sontak mengundang beragam komentar dari warganet.
“cocok nike, sesuai jaman,” komentar @Luh Gede.
“bejalan langsung ke club dugem,” sahut @asik.
“bagus ini, kelihnya bisa jadi DJ,” ujar @al.aruna.
“uling cenik subo ajahin dugem ken surga dunia mertua topppppp” tulis @johnclaudependem.
Dalam budaya agama Hindu, dan masyarakat Bali, mengubur ari-ari untuk bayi baru lahir ini adalah upacara sarat makna.
Mendem ari-ari ini salah satu upacara yang wajib dilakukan oleh keluarga Hindu, lantaran ari-ari merupakan bagian penting dalam proses perkembangan janin di dalam kandungan.
Upacara ini memiliki makna dan tujuan untuk menyatukan pertiwi dan akasa guna memberikan keseimbangan perjalanan si bayi. Selain itu juga sebagai permohonan kehadapan Sang Hyang Widhi agar sang bayi dianugerahi panjang umur.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
-
Kenapa Send The Song Error Tidak Bisa Dibuka? Jangan Bingung, Ini Solusinya
-
Viral Pasangan Bantu Kakek yang Kehabisan Bensin Gegara Tak Punya Uang
-
Pengadilan Bobrok, Mahfud MD Ungkap Hakim Layak Disebut 'Yang Memalukan'
-
Detik-Detik Menegangkan! Mobil Bobby Nasution Dilempari Batu Usai Debat Pilgub Sumut
-
Pratama Arhan Dikabarkan Out dari Suwon FC, Netizen: Jangan Mau Distir Mertua!
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
3 Maskapai Kembali Batalkan Penerbangan Karena Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Jelang Debat Kedua, TGB Sholat Jumat Bersama Zulkieflimansyah, Lawan Kakaknya di Pilgub NTB
-
BKSDA Minta Waspadai Kemunculan Ular Piton di Rumah Warga Saat Musim Hujan
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund