SuaraBali.id - Pembelajaran daring bagi 50 lebih sekolah selama perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 diberlakukan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali.
“Kalau sekolah dasar sekitar 30-an, SMP 15, SMA sekitar 12, jadi ini belajar daring jenjang SD, SMP, dan SMA,” kata Kepala Disdikpora Bali KN Boy Jayawibawa, Senin (13/5/2024).
Menurutnya proses belajar daring dilakukan untuk meminimalkan gangguan lalu lintas selama World Water Forum akibat aktivitas siswa di jalan baik menuju maupun pulang dari sekolah.
Dengan demikian, dipastikan para siswa yang sekolahnya masuk dalam daftar tetap mengikuti pembelajaran dari rumah masing-masing atau berupa pemberian tugas, sehingga tidak berkeliaran di jalan.
“Sesuai arahan Pj Gubernur nanti selama World Water Forum diharapkan para siswa belajar daring yang tujuannya mengurai kepadatan lalu lintas, tapi khusus untuk wilayah Denpasar Selatan dan Badung Selatan,” ujar Boy.
Sedangkan sekolah yang diberlakukan belajar daring hanya di kawasan seputaran Jalan Bypass Ngurah Rai hingga Nusa Dua Kuta Selatan sebagai akses utama pergerakan delegasi.
Sekolah-sekolah tersebut juga dipastikan dapat mengikuti arahan Pemprov Bali, karena diperlakukan sama tiap ada pertemuan internasional.
Kebijakan ini berlangsung dari 20-22 Mei atau selama tiga hari, sementara di hari lain skema tersebut dinilai belum terlalu dibutuhkan.
“Kalau di luar dari Denpasar Selatan dan Badung Selatan tentu belajar seperti biasa sesuai kalender pendidikan, termasuk di daerah karyawisata tetap normal seperti biasa, dan kebetulan secara kalender pendidikan sudah agak longgar jam pelajarannya, jadi ke Jatiluwih dan Melukat kami tidak liburkan karena tidak berbenturan jamnya,” jelas Disdikpora.
Baca Juga: Motivasi Teco Stadion Akan Penuh Saat Semifinal Bali United Tinggal Kenangan
Menurutnya Pemprov Bali sendiri melihat ketika hari biasa kendaraan yang dibawa siswa atau antarjemput siswa ditambah aktivitas masyarakat umum membuat jalan-jalan padat, sehingga mereka berharap dengan upaya ini tidak ada hambatan bagi pelaksanaan WWF yang berlangsung 18-25 Mei 2024.
“Harapan kami dengan adanya pembelajaran daring jadi menguraikan kepadatan lalu lintas, sehingga pelaksanaan World Water Forum ini tentu berjalan lancar dari aspek lalu lintas,” katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran