Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 01 Maret 2024 | 17:30 WIB
Ogoh-ogoh Makara Wahana saat dipamerkan di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar, Jumat (1/3/2024) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Maraknya kreasi ogoh-ogoh sudah terlihat menjelang perayaan Hari Nyepi yang jatuh pada Senin (11/3/2024) nanti. Sejumlah ogoh-ogoh terbaik yang ada di Kota Denpasar juga dipamerkan dan dipentaskan di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar, Jumat (1/3/2024).

Jika ogoh-ogoh kerap dimaknai sebagai cerita Agama Hindu dan implementasinya dalam kehidupan manusia kini, namun ada juga ogoh-ogoh yang mengambil makna tak biasa. Salah satunya adalah ogoh-ogoh kreasi pemuda ST (Sekaa Teruna) Yowana Sawitra, Banjar Abiantimbul, Desa Pemecutan Kelod.

Ogoh-ogoh berjudul Makara Wahana adalah penggambaran kendaraan Dewa Baruna dan kendaraannya yang bernama Makara. Dalam cerita mitologi Agama Hindu, Dewa Baruna digambarkan sebagai Dewa penguasa lautan dan samudera.

“Konsepnya ini Makara Wahana, Makara itu adalah tunggangan dari Dewa Baruna dalam cerita Barunai,” ujar Komang Jingga Sarwana, anggota ST. Yowana Sawitra saat ditemui di lokasi pada Jumat (1/3/2024).

Baca Juga: Niat Bantu Ibu Ngelungsur, Perempuan Ini Malah Ambil Uang Sesari di Canang

Ogoh-ogoh tersebut memperlihatkan Dewa Baruna dan Makara berukuran besar dan saling bertatapan. Selain itu, ada juga hewan laut seperti ikan hiu, gurita, penyu yang berukuran kecil pada bagian bawah.

Karakter yang paling menarik perhatian adalah Makara. Kendaraan Dewa Baruna itu digambarkan dari gabungan bagian tubuh dari beberapa hewan dan memiliki fungsinya masing-masing.

Dalam ogoh-ogoh tersebut, karakter Makara digambarkan memiliki kepala kambing yang berarti memiliki kebijaksanaan. Selain itu, Makara juga digambarkan memiliki badan buaya yang membuatnya bisa hidup di darat dan air, memiliki kaki seekor kijang yang membuatnya bisa berlari kencang di hutan, serta memiliki ekor ikan paus yang membuatnya bisa menyusuri samudera.

Dengan kendaraannya itu, Makara bisa membawa Dewa Baruna menjelajahi seluruh dunia.

“Jadinya Makara itu adalah tunggangan Dewa Baruna, yang mana Dewa Baruna itu bisa menjelajahi seluruh dunia,” imbuh Jingga.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Bali Periksa Pembayaran Pungutan Wisatawan Asing Mulai Bulan Mei

Penggambaran Dewa Baruna itu tidak hanya dapat dimaknai secara agama saja. Jingga juga menjelaskan jika ogoh-ogoh tersebut mampu menggambarkan tahun politik di Indonesia saat ini.

Dewa Baruna dijelaskan sebagai pemimpin yang hebat dan bijaksana, serta dapan melindungi seluruh dunia. Sosok pemimpin seperti itu yang juga diperlukan Indonesia pada era saat ini.

“Filosofinya dalam era sekarang, era politik, seperti makna dari Dewa Baruna itu adalah pemimpin yang bijaksana. Di era saat ini kita membutuhkan pemimpin yang bijaksana yang bisa mencapai dan melindungi seluruh dunia,” tutur dia.

Jingga menjelaskan jika ogoh-ogohnya juga menggunakan bahan organik dan bahan bekas seperti daun pisang untuk sayap Makara dan serabut kelapa untuk rambut dari Makara.

Dia menjelaskan pengerjaan ogoh-ogoh tersebut membutuhkan biaya sekitar Rp40 juta. Namun, biaya tersebut nampaknya terbayar karena Makara Wahana berhasil menjadi juara pertama lomba ogoh-ogoh tingkat Kecamatan Denpasar Barat.

Kini, Jingga mengharapkan Makara Wahana bisa tampil bagus dalam lomba di tingkat Kota Denpasar.

Pementasan ogoh-ogoh dalam Kasanga Festival yang diadakan setiap menjelang Hari Nyepi ini tidak hanya menampilkan 12 ogoh-ogoh yang menang di 4 Kecamatan di Kota Denpasar. Melainkan juga turut melombakan kembali ogoh-ogoh tersebut di tingkat Kota Denpasar.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More