Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 21 Februari 2024 | 18:45 WIB
Ilustrasi sunset. [Ist]

SuaraBali.id - Mitos kisah berlatar masa lampau yang mengandung penafsiran tentang alam semesta dan dianggap benar-benar terjadi.

Meski banyak yang tidak percaya juga, namun mitos ini seringkali membuat orang menjadi kepikiran. Pasalnya, sudah ada beberapa yang merasakan getahnya.

Sampai saat ini masih banyak mitos-mitos yang berkembang ditengah masyarakat. Hampir diseluruh daerah bahkan mengenal adanya mitos.

Salah satunya yaitu di daerah Bali, yang mengenal mitos tidak boleh tidur saat sadikala atau setelah matahari terbenam.

Baca Juga: Suara Turun di Situs Sirekap, Caleg di Bali Telepon KPU

Tak hanya itu, orang tua zaman dahulu juga melarang anak-anaknya keluar rumah dan beraktivitas diluar saat sandikala.

Sandikala atau kerap disebut Sandikawon, engsebai, neremeng, sarumua, dan tetebmua ini mengacu pada waktu kira-kira 18.00-19.00 WITA.

Sandikala berasal dari kata Sandi yang berarti pertemuan dua ruas dan kala yaitu waktu. Sehingga Sandikala merupakan pertemuan antara siang dan malam.

Melansir dari laman resmi Disbud Buleleng, konon katanya saat jam-jam tersebut para Butha Kala sedang berkeliaran.

Siapa saja yang berada diluar rumah dan beraktivitas disaat Sandikala maka dipercaya akan terjadi hal-hal buruk, contohnya seperti kecelakaan.

Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Petugas KPPS Tak Sadarkan Diri di Masjid dan Meninggal Dunia

Tak hanya itu, orang-orang zaman dahulu juga melarang anak-anaknya tidur saat Sandikala. Konon katanya tidur saat sandikala akan dilangkahin surya yang akan berakibat buruk terhadap diri sendiri.

Kepercayaan lain mengatakan pula bahwa siapa saja yang tidur saat Sandikala bisa dimakan batara kala.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

Load More