Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 03 Januari 2024 | 17:39 WIB
Angkutan umum di Kota Mataram.. [SuaraBali.id/Buniamin]

SuaraBali.id - Puluhan angkutan umum atau biasa disebut bemo kuning ditempelkan stiker pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud. Pemasangan dilakukan sejak masa kampanye mulai diberlakukan. 

Salah seorang sopir angkot di Mataram, Sudarwan mengatakan pada saat penempelan stiker pasangan calon masing-masing supir angkot diberikan uang kompensasi sebesar Rp 300 ribu. Namun hingga sekarang dia mengaku tidak mengetahui apakah akan diberikan dana kompensasi kembali atau tidak. 

“Pas ditempelin itu kita dikasih Rp 300 ribu. Kalau sekarang itu tidak ada,” ujarnya, dikutip Rabu (03/01/2024). 

Ia mengaku, tidak mengetahui secara pasti kesepakatan yang lain. Karena setelah pemasangan baru diberikan satu kali saja.

Baca Juga: Kemudikan Angkot di Denpasar, Bule Amerika Ini Ngaku Beli Rp 17 Juta di Teman

“Tidak kesepakatan yang lain. Cuma itu saja dah pas dikasih Rp300 itu saja,” ucapnya. 

Untuk pencopotan bahan kampanye yang sudah dipasang, belum diketahui secara pasti. Karena ada koordinator yang mengurus penempelan tersebut.

“Bisa buka sendiri kalau sudah selesai, tapi belum tahu kapan,” tegasnya. 

Tidak hanya dijadikan sebagai tempat pemasangan bahan kampanye, ia mengharapkan agar ada subdisi BBM yang diberikan khusus kepada supir angkot. Karena selama ini harga BBM masih sama dengan pengendara umum yang lainnya.

“Harapan kita bisa dikasih subsidi minyak. Biar kita istilahnya tidak hanya dapat duit saja,” katanya. 

Baca Juga: Pasrahnya Rakyat Kecil di Tengah Isu Kenaikan Harga BBM, Driver Ojol: Ini Aja Udah Pas-pasan, Apalagi Naik

Pemberian subsidi BBM khusus angkot ini, katanya sangat penting. Karena saat ini penggunaan angkot sebagai transportasi umum sudah mulai menurun dari biasanya.

“Katanya disubsidi tapi tetap sama dengan yang tidak subsidi. Mobil-mobil mewah itu sama saja,” imbuhnya. 

Harga BBM bagi para supir angkot bisa dibawah Rp10 ribu per liter yaitu sekitar Rp7 ribu per liter. Pemberian subdisi ini katanya bisa meningkatkan jumlah uang dibawa ke rumah untuk keluarga. Karena saat ini, hasil yang diperoleh banyak dialokasikan untuk pembelian BBM. 

“Dibawah Rp 10 ribu lah. Bisa kita dapat taraf hidup yang lebih baik,” ucapnya.

Kontributor: Buniamin

Load More