SuaraBali.id - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan kepada wisatawan yang berwisata di daerah itu untuk lebih memperhatikan cuaca jika ini menyewa kapal wisata.
"Pekan lalu kami dengan beberapa instansi mengelar rapat koordinasi terkait antisipasi kecelakaan laut khususnya saat liburan Natal dan tahun baru dan semua instansi terkait sudah sepakat untuk mengantisipasi sejak dini kebencanaan yang ditimbulkan oleh cuaca agar tercipta rasa aman dari pengunjung yang
datang ke Labuan Bajo," kata Dirut BPOLBF Shana Fatina dari Labuan Bajo, Kamis 14 Desember 2023.
Shana mengatakan bahwa berdasarkan peringatan BMKG setempat disebutkan bahwa pada 20 Desember mendatang sudah memasuki curah hujan, terlebih di wilayah pesisir.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan laporan BMKG juga untuk memastikan peringatan dini cuaca/hujan lebat semestinya menggunakan radar cuaca.
Namun kendalanya, di NTT hanya memiliki 2 radar cuaca yaitu di kupang dan Maumere, sehingga banyak daerah-daerah di wilayah NTT yang tidak terjangkau oleh radar cuaca tersebut.
"Untuk mendeteksi keadaan cuaca di Labuan Bajo, BMKG menggunakan citra satelit yang mana penerapannya kurang optimal, sehingga kedepannya akan dipasang radar cuaca di Alor, Sumba, dan Labuan Bajo," ujar dia.
Oleh karena itu dengan kondisi tersebut wisatawan diharapkan untuk selalu mewaspadai berbagai kondisi cuaca di saat musim-musim seperti saat ini.
Lebih lanjut kata dia untuk memastikan tidak adanya kecelakaan di laut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Syabandar di Labuan Bajo dalam hal pelarangan berlayar.
"Pihak Syahbandar sudah melakukan uji petik kelayakan kapal-kapal yang berlayar oleh pihak perhubungan," ujar dia.
Baca Juga: Pencuri Obrak-abrik Vila di Canggu Bali, Wisatawan Asal Singapura Rugi Rp30 Juta
Selain itu juga akan ada sistem buka tutup untuk yang akan melakukan sailing trip tergantung informasi dari BMKG.
Sebab dengan kondisi cuaca buruk, yang sangat berpotensi mengalami kecelakaan adalah kapal-kapal kecil/speed boat, dikarenakan mesin dipaksa untuk melawan arus.
"Kita lihat dengan dengan kondisi normal aja arus sangat kuat, apa lagi jika dalam kondisi hujan," ujar dia.
Sejumlah potensi arus kuat itu terdapat di Taka Makassar dan Pulau Padar, sedangkan di Pulau Komodo dan Pulau Rinca arus gelombangnya sangat tinggi," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
TPA Suwung Ditutup, Kemana Sampah Warga Denpasar dan Badung Akan Dibuang?
-
8 Toko Oleh-Oleh di Bali: Dari yang Murah Meriah Sampai Wajib Diburu Turis
-
5 Destinasi Wajib di Ubud: Dari Tari Kecak hingga Adrenalin Rafting Sungai Ayung
-
Tips Nikmati Liburan Aman dan Tenang di Bali
-
Perkuat Ekonomi Akar Rumput, BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment