SuaraBali.id - Gelombang protes kecaman dan penolakan terhadap ceramah ustaz Mizan Qudsiah terus berlanjut. Hari ini, Kamis (06/01/2022) ribuan orang kembali turun ke jalan.
Gabungan ormas seperti Muslimat NW, NWDI, Laskar Mujahidin, Garuda, Pemuda Pancor serta yang lain mengambil bagian di bawah teriknya matahari.
Massa aksi terlebih dahulu berkumpul di simpang empat BRI atau depan Taman Rinjani Selong. Baru setelah itu mereka bergerak ke arah kantor Bupati Lombok Timur.
Guna mengantisipasi tindakan anarkis, jalanya aksi mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Kedatangan ribuan orang ini diterima langsung Wakil Bupati H. Rumaksi, Sekda HM. Juaini Taofik, Kapolres dan Dandim 1615.
Baca Juga: Aksi Bela Leluhur, Bupati Berapi-api di Depan Massa yang Tumpah Ruah di Lombok
Dalam aksi nya, pendemo kembali menyatakan sikap menentang keras ceramah Ustaz Mizan Qudsiyah yang telah mencela makam para ulama yang sangat dihormati oleh masyarakat Lombok. Apalagi ucapan yang dilontarkannya itu bermuat kalimat- kalimat yang tidak pantas.
Koordinator aksi, Syarifuddin di depan ribuan orang tersebut meminta pihak terkait untuk menangkap dan mengadili Mizan Qudsiah. Menurutnya, ustaz tersebut telah mengganggu kerukunan beragama serta kerukunan bermasyarakat.
Selain itu, dengan pelantang suara Syarifuddin menyampaikan bahwa Mizan Qudsiah dan jamaahnya tidak tidak mengindahkan perjanjian yang sudah ditandatangani bersama.
"Hari ini kita hadir atas jeritan hati kita, hari ini kita hadir atas nama tauhid, panggilan hati, kita diajarkan untuk cinta damai," ujar pemuda asal Pancor tersebut.
Ia mengancam, jika tuntutan tidak dipenuhi, ia beserta dengan massa aksi yang lebih besar akan kembali turun menyampaikan protes.
Baca Juga: Akun Medsos Pengunggah Video yang Diduga Hina Makam Keramat di Lombok Ditemukan
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur Rumaksi di hadapan ribuan orang yang hadir dalam aksi memahami betul sisi psikologis yang dirasakan para pendemo. Ia beserta dengan semua pihak akan mengupayakan agar suara-suara masyarakat dapat didengarkan oleh penegak hukum.
Berita Terkait
-
Benarkah Muhammadiyah Pelopor Modernisasi Halal Bihalal di Indonesia? Ini Faktanya
-
Pedasnya Bikin Nagih, Ini 5 Kuliner Lombok yang Wajib Kamu Coba saat Liburan
-
Mobil Vs Motor di Lombok Timur: 1 Orang Tewas
-
Viral Banyak Kasus Ormas Minta THR, Apa Fungsi Ormas yang Sebenarnya?
-
Ormas FBR Vs BANTARA Tawuran saat Bulan Puasa, Begini Kronologi dan Pemicu Bentrokan!
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
-
Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya
-
Nyaris Kehilangan Jessica Iskandar, Vincent Verhaag Ngaku Siap Gantikan Nyawanya