SuaraBali.id - Memasuki hari ketiga di tenda pengungsian, warga terdampak banjir mulai keluhkan kondisi kesehatan mereka. Salah satunya di Desa Batulayar Utara, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (9/12/2021).
Para pengungsi mengeluhkan mengeluhkan alergi, gatal-gatal, dan diare. Selain itu, anak-anak juga tak sedikit yang menderita demam.
“Banyak yang sakit perut dan gatal, Mas,” kata Hidayati (42) saat di tenda pengungsian.
Kondisi ini, menurut Yati, barangkali disebabkan oleh kondisi tenda yang dingin dan lembab. Selain itu, ia juga menyebut agar kondisi Kesehatan warga terdampak banjir jadi perhatian serius pemerintah.
Baca Juga: Pengungsi Banjir Lombok : Kami Benar-benar Membutuhkan, Barang Habis Diterjang Banjir
“Kemarin kan waktu banjir itu basah, dingin, ganti bajunya lama, mungkin efeknya sekarang, lanjutnya.
Senada dengan Yati, Maheri (45) juga menyampaikan keluhan warga yang banyak menderita flu dan gatal-gatal. Hal itu, kata Maheri mungkin disebabkan oleh kutu air terutama saat membersihkan material longsor di rumahnya.
“Saya kan sering pulang membersihkan rumah, di sana masih banyak lumpur, nyamuk, dan sampah, mungkin itu penyebabnya," kata Maheri.
Maheri juga menyampaikan keluarganya belum berani Kembali ke rumah. Hal ini lantaran masih trauma mengingat kejadian mencekam pada hari Senin (6/12/2021) saat banjir dan longsor mulai datang.
“Anak dan istri saya belum berani pulang, masih takut ke rumah,” katanya.
Baca Juga: Bocah 3 Tahun yang Tenggelam di Lombok Tengah Ditemukan Meninggal di Semak Pinggir Kali
Selain itu, ketersediaan air bersih, diharapkan ada pasokan tambahan. Mengingat, pengungsi mulai kesulitan untuk mandi, cuci dan kakus (MCK).
“Banyak sumur yang rusak, airnya belum bisa kita gunakan, masih kotor,” sebut Maheri.
Namun, Maheri tak menampik bahwa petugas kesehatan yang ada di lokasi rutin melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga terdampak, terutama anak-anak. Selain itu, ia juga menyebutkan kebutuhan logistik seperti makanan dan pakaian sudah lebih dari cukup disiapkan bagi pengungsi.
Mengamini itu, keluhan pengungsi soal kondisi kesehatannya diklaim dapat diatasi dengan baik. Mengingat ketersediaan obat yang mencukupi, serta adanya bantuan tim kesehatan baik dari TNI-Polri, BPBD, relawan, dan jajaran Puskesmas Meniting.
“Kita yang menyediakan fasilitas Kesehatan bagi warga sudah sangat mempersiapkan itu, keluhan warga memang wajar, kita akan tangani itu,” ucap dr Nisa dari RSAD Bhakti Mataram di lokasi pengungsian.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar
Berita Terkait
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Gejala Awal Cacar Air Yang Terjadi Pada Anak, Masa Inkubasi 7-21 Hari
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Mendadak Demam Menggigil saat Pancaroba, Atasi dengan 7 Cara Alami Ini!
-
Cara Mencegah Terserangnya Penyakit Demam Berdarah
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru