Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 08 Desember 2021 | 17:13 WIB
Banjir menerjang rumah warga di Dusun Batu Layar Utara, Desa Batu Layar Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (6/12/2021). [Foto : Suara.com / Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat pada Senin (6/12/2021) mengakibatkan sedikitnya 43 rumah rusak.

Bencana banjir tersebut sementara diduga akibat adanya penebangan liar di Bukit Batu Jaran. Dugaan adanya penebangan liar tersebut sesuai hasil analisa Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (7/12/2021) kemarin. 

Dugaan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, berdasarkan pantauan, banjir yang membawa material longsor berupa lumpur dan batang pohon.

Hal itu disebabkan karena kurangnya resapan air akibat kurangnya pohon di bukit bagian atas pemukiman tersebut.

Baca Juga: Disnakertrans NTB Minta Dilibatkan Dalam Rekrutmen Marshal MotoGP di Mandalika

Sebelumnya, menurut Kepala Pelaksana BPBD NTB, H Sahdan, warga yang bermukim di bawah lereng Bukit Batu Jaran Kecamatan Batulayar jauh-jauh hari diminta tidak melakukan penebangan liar di sekitar bukit.

Pasalnya dari kejadian longsor yang menyebabkan lima orang meninggal dunia itu banyak batang pohon serta lumpur menyeret puluhan rumah warga hingga rata dengan tanah.

“Sejak awal sudah kita imbau karena akan berdampak sangat besar jika itu terjadi,” ujar Sahdan saat ditemui di tenda pengungsian warga terdampak banjir di Batulayar Utara.

Selanjutnya, kata Sahdan, pihaknya sudah mengingatkan jauh-jauh hari akan dampak yang ditimbulkan jika melakukan pembalakan liar. Banjir dan longsor terjadi akibat kurangnya resapan dari pohon-pohon di bukit.

Sahdan menjelaskan dari 43 rumah warga yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di Kecamatan Batulayar diduga disebabkan akibat adanya pembalakan liar. Padahal, jelas Sahdan, sebelumnya warga telah diminta untuk bisa menjaga kondisi hutan di lereng Bukit Batu Jaran.

Baca Juga: Bocah 3 Tahun yang Tenggelam di Lombok Tengah Ditemukan Meninggal di Semak Pinggir Kali

“Kan kita sudah sampaikan, tidak usah ada penebangan agar dihindari. Sekarang sudah ada korban jiwa terjadi. Karena kan kejadian longsor ini sangat cepat dalam hitungan detik,” sebut Sahdan kepada awak media usai meninjau proses evakuasi pada Selasa, (7/12/2021).

Untuk menghindari hal serupa, BPBD NTB telah berkoordinasi bersama Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan analisa lanjutan penyebab longsor yang menewaskan lima warga setempat.

“Pasti ada yang babat hutan, kan kalau sudah, ini kan akan disapu sama banjir,” pungkas Sahdan.

Sahdan juga menyebutkan bencana yang terjadi di tiga Kecamatan, Sekotong, Batulayar dan Gunungsari tersebut terjadi hutan yang tidak dijaga dengan baik. Apalagi khusus kejadian tanah longsor di Dusun Duduk Batulayar Utara, jika melihat kondisi material longsor kuat dugaan telah terjadi pembalakan liar di atas Bukit Batu Jaran.

“Kalau sudah seperti ini, bencana ini memang tidak bisa dihindari

Data sementara korban terdampak banjir di Kecamatan Batulayar, Gunungsari, dan Kecamatan Sekotong mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan delapan orang luka-luka. Selain itu, sejak Selasa (7/12/2021) jumlah warga yang terdampak banjir  di tiga kecamatan tersebut mencapai 5.399 kepala keluarga dan 2.277 KK terpaksa mengungsi.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More