SuaraBali.id - Bali menjadi pilot project terkait tata Kelola sampah kemasan untuk didaur ulang. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprioritaskan Bali berdasarkan beberapa alasan diantaranya adanya pasar dan sisi pariwisata.
Hal ini dinyatakan Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik saat mendatangi Bali. Menurutnya ini juga menjadi salah satu upaya melihat aplikasi dari Permen KLHK No. P75/2019 yang mana produsen wajib menarik kembali kemasan untuk didaur ulang supaya menjadi sesuatu yang berguna.
"Bali jadi 'pilot project' (proyek percontohan) dan juga ada di Jawa Timur, tapi di sana belum kami datangi. Kenapa Bali, meskipun sebetulnya sedikit ada kegiatan pabriknya tapi Bali menjadi tujuan 'marketing' atau pasar, selain ada sisi pariwisatanya," kata Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik saat ditemui dalam kunjungannya ke Bali, Kamis (2/12/2021)
Dalam mengatur proyek daur ulang sampah kemasan ini, pelaksanaannya produsen dapat bekerja sama dengan pihak lain dalam penyediaan fasilitas penampungan sampah kemasan.
"Upaya ini kami dorong karena produsen sebagai salah satu entitas yang menimbulkan sampah dari kemasannya. Ya mereka (produsen, red.) sekarang punya tanggung jawab ini. Karena ini sifatnya 'mandatory' bukan sukarela lagi. Ini dibuat dalam peta perjalanan secara jelas," katanya.
Hingga saat ini, KLHK sedang mendata produsen-produsen dari perusahaan besar, menengah, dan kecil yang menjadi fokus pengaplikasian dari peraturan menteri itu, terutama perusahaan yang banyak menghasilkan sampah kemasan.
Menurut Ujang akan dilihat bagaimana aplikasinya dari masing-masing produsen di lapangan.
"Ini kan dalam konteks pengumpulan dan penarikan kembali sampah kemasan itu," katanya.
Dia mengatakan ada dua skema penarikan sampah kemasan, pertama skema individu, artinya setiap produsen sendiri melakukan hal itu dan ada juga kolektif, sedangkan skema untuk penarikan dan pengembalian kembali sampah kemasan secara kolektif, yang berarti tidak hanya satu produsen tetapi gabungan beberapa produsen.
Baca Juga: Sampah Plastik di Bali Didominasi Botol Air Mineral 300 Dan 600ml
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga berkunjung ke mitra kerja Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) di Bali. General Manager IPRO Zul Martini Indrawati mengatakan pentingnya kolaborasi semua pihak , terutama dalam mengumpulkan sampah kemasan, untuk dipasok ke industri daur ulang.
“Kami bekerja dengan secara kolaboratif dengan pendekatan Extended Stakeholder Responsibility (ESR) yaitu mengajak para pemangku kepentingan, mulai dari swasta dan sektor formal maupun informal untuk mengelola kemasan pascapakai menjadi bahan baku yang dibutuhkan oleh industri daur ulang,” katanya.
Minta TPA Overload Diperhatikan
Selain itu, KLHK juga meminta supaya pemerintah daerah Bali memperhatikan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah mulai melebihi kapasitas (overload). Ini dikarenakan masalah kedepan terkait akan dibawa kemana sampah-sampah di Bali bila TPA sudah tak mampu menampung.
"Ke depannya ini jadi tantangan tersendiri karena ada persoalan TPA yang overload, trus mau dikemanakan sampah di Bali. Jadi pemda setempat perlu memperhatikan masa pakainya," terang Ujang Solikhin.
Ia berujar salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah memutus rantai sampah dari sumbernya. Karena tak semua sampah harus berakhir di TPA.
Berita Terkait
-
Danrem Minta Seluruh Prajurit Tidak Lengah Selama Presiden Jokowi Kunjungi Bali
-
Wamen Alue Dohong Sebut Tahura Ngurah Rai Bali Siap Untuk KTT G20 Tahun 2022
-
Agenda Presiden Jokowi di Bali Hari Ini, Salah Satunya Menuju Serangan Denpasar
-
Cuaca Buruk di Selat Bali, Penyebrangan di Gilimanuk Sempat Ditutup 1 Jam
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran