SuaraBali.id - Kisah memilukan datang dari seorang bocah bernama I Putu Edwin Candranata Setiawan (4) yang tinggal sebatang kara di Banjar Peliatan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.
Kakek dan ayah Edwin meninggal dunia, sementara ibu kandungnya telah menikah lagi. Ia dirawat bibinya Ni Wayan Emi yang rumahnya bersebelahan.
Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali, Made Ariasa mengatakan, Putu Edwin siap ditanggung seorang pengusaha.
"Kami sudah dipertemukan dengan salah satu orang tua asuh yang akan membantu dana kehidupan dan pendidikan bagi si kecil Putu Edwin," ujarnya dilansir dari Berita Bali, Senin (2/8/2021).
Ariasa mengaku, kondisi bocah ini cukup berat karena otomatis dibebankan tanah ayahan desa.
Dia sudah masuk warga adat dan tiap bulan membayar iuran ke desa. Karena masih bocah, Putu Edwin tidak ikut tedun ngayah.
Komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud itu menambahkan, permasalahan yang dihadapi Putu Edwin bukan sekedar kebutuhan hidup makan minum, kesehatan, bermain, dan pendidikan saja.
“Ke depannya tetap masalah terkait kewajiban adat di luar ayah-ayahan. Misalnya, ada hak PKH (Program Keluarga Harapan) yang ternyata masih dipegang oleh kakak tirinya. Infonya (kakak tiri, red) tidak lagi merawat dan menghidupinya,” terangnya.
Ariasa berharap, nasib Putu Edwin ini perlu keterlibatan dan inisiasi semua pihak.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Gianyar Melonjak, Petugas Kebidanan Kini Bantu UGD RSUD Sanjiwani
“Mulai dari pemerintah banjar, desa, kabupaten di dinas terkait,” ujarnya.
Lantaran bocah ini bersentuhan dengan adat, Ariasa menilai perlu peran Majelis Desa Adat (MDA) Gianyar.
“Termasuk MDA kecamatan dan kabupaten, terhadap beban tanggung jawab adat tersebut serta pengembalian hak PKH warisan orang tuanya,” pintanya.
Ariasa yang merupakan KPPAD Bidang Pendidikan akan ikut berusaha mengupayakan pendidikan berkelanjutan.
“Salah satunya mengupayakan ada orang tua asuh untuk keberlangsungan masa depan pendidikannya sebagai bentuk bekal kail masa depannya. Bukan untuk memancing tapi untuk bekal bekerja lebih baik,” jelasnya.
Pihaknya berharap, akan ada banyak orang tua asuh yang akan mau mengulurkan sebagian kecil rezekinya.
Berita Terkait
-
Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Lockdown, Belasan Kuli Bangunan Positif COVID-19
-
Pasar Blahbatuh Gianyar Bali, Awalnya Berlokasi di "Telajakan" Puri
-
Pasar Blahbatuh Kebakaran, Besi Rongsok Dijual Kiloan ke Pemulung
-
Hujan Deras, Bencana Beruntun Menghantam Gianyar
-
Pasar Blahbatuh Kebakaran, Bupati Gianyar Siapkan Stimulus Rp 5 Miliar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Waspada! 4 Tips Anti-Ketipu Saat Sewa Motor Murah di Bali
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga