Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 05 November 2020 | 19:44 WIB
Senator Bali Arya Wedakarna. (dok.Beritabali.com)

SuaraBali.id - Anggota DPD RI asal Bai, Arya Wedarkarna alias AWK melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Bali, Kamis (5/11/2020).

Sejumlah akun medsos tersebut dilaporkan atas dugaan memotong dan mengedit video AWK hingga menuai kontroversi belakangan ini.

Senator 40 tersebut menuding akun-akun itu telah mencemarkan nama baiknya sehingga dirinya mengambil sikap.

Ia mengatakan membuat laporan tersebut untuk menjawab permintaan masyarakat. Apalagi beredarnya dua video dirinya  telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Baca Juga: Soal Seks Bebas Asal Pakai Kondom, Begini Klarifikasi Arya Wedakarna

"Jadi, laporan ini atas petunjuk dari teman-teman dan lembaga, sehingga saya melaporkan pemotongan dua video resmi dalam bentuk pengaduan masyarakat (dumas)," ujar AWK didampingi kuasa hukumnya seperti dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com).

Ia menuturkan tak hanya melaporkan dua akun medsos, tapi juga melaporkan sejumlah akun facebook dan instagram lainnya yang telah menyebarkan video tersebut hingga berujung nama baiknya tercemar di masyarakat. Salah satu akun yang dilaporkan adalah akun Nanang Kelor atau Jro Kelor.

"Akun itu sangat provokatif. Saya harap masyarakat menghormati proses hukum. Saya harap juga kasus ini terjadi lagi karena potongan video seperti ini sangat berbahaya. Saya juga sangat mendukung kambtibmas, pendukung presiden Jokowi dan bertanggung jawab atas keamanan Bali," tegas AWK.

Senator Bali, Arya Wedakarna. (Instagram/@aryawedakarna)

AWK mengatakan akun yang provokatif dan sangat nyata dan beredar di masyarakat itu telahmengganggu kinerjanya sebagai anggota DPD.

"Khususnya akun Nanang Kelor. Saya tau orangnya siapa, nama aslinya dan alamatnya. Akunnya legal, namun ada operator pendukung di belakangnya. Dan orang itu ada hubungan dengan peristiwa pemukulan yang saya alami beberapa waktu lalu," duganya.

Baca Juga: Ingatkan Seks Bebas Pakai Kondom, Pidato Anggota DPD RI di SMA Dilaporkan

Ia pun berharap dengan dilaporkannya pemilik akun provokatif tersebut, agar kedepannya tidak ada lagi wakil masyarakat atau anggota dewan yang videonya dipotong.

"Mudah-mudahan masyarakat mengetahui jika potongan (video) ini menjadi kegaduhan dan menyebabkan demo saat pandemi," ucapnya.

Lebih lanjut terkait kasus ini, ada dua video yang dipotong yakni, saat memberikan darma wacana di salah satu pura di Tabanan dan di SMA Dua Tabanan. Ia mengaku tidak mengetahui motif oknum yang mengedit dan menyebarkan videonya.

"Ingat video itu sudah lama. Saya tidak tau apa maksud dan tujuan mereka untuk mengedit video itu," pungkasnya.

Load More